Not A Revenge

717 109 23
                                    

Mohon maklum dengan TYPO!

Duduk dengan beban seseorang diatas pahamu memang tak seindah dan seromantis di tayangan drama telivisi. Pada kenyataanya Jungkook merasakan pegal dan kram yang menyiksa, tapi dia juga tak ingin menganggu acara mari menghisap darahnya sampai habis pada Taehyung.

Jungkook hanya mampu meringis ngilu saat Taehyung menghisap terlalu kuat pembuluh darahnya. Dia hanya bisa memeluk lebih erat tubuh Taehyung dan mengusap rambut hingga punggung vampir hamil ini. Itu salah satu alasan kenapa Jungkook hanya diam membiarkan Taehyung terus memakannya.

 Gigi taring milik Taehyung terasa tertarik keluar dari lehernya. Dengan senang hati Jungkook lantas mengangkat kepalanya dan segera menatap Taehyung. Bibir semerah cerry sudah hampir kembali, mata merahnya juga sudah hampir menghilang. Kulitnya kembali berwarna selayaknya mahkluk hidup.

"Sudah merasa lebih baik?" Ini pertanyaan ke lima yang Jungkook ucapkan sejak 2 jam yang lalu. Ya bukan sekali dua kali Taehyung melepas gigitannya hanya untuk menatap Jungkook dan perutnya yang membesar. Ingin sekali Jungkook berkata 'Ya maafkan aku, perutmu seperti itu karena ku' tapi ucapan sederhana itu tak pernah mau muncul di bibir Jungkook. Rasanya berat sekali untuk mengucapkannya. Dan lagi Taehyung kembali menancapkan gigi taringnya pada bekas luka yang sama di leher Jungkook.

Jungkook menghela nafas entah untuk apa, tanpa sadar tangannya kembali bergerak mengusap rambut dan punggung Taehyung. Dan tak berselang lama pintu kamar Taehyung terbuka, Namjoon dan Jimin datang membawa nampan makanan.Jungkook merasa lega melihat kedatangan mereka.

"Taehyung lepaskan taringmu, Jungkook bisa mati jika kau terus menghisap darahnya!" Namjoon secara perlahan menarik bahu Taehyung. Sedikit ada perlawanan dari Taehyung, dia enggan untuk melepaskan gigitannya pada leher Jungkook. Namun karena tubuhnya yang masih lemas akhirnya dia tidak mampu juga melawan Namjoon. "Duduklah sendiri, agar Jimin bisa menyuapi mu makanan"

"Aku mau Jungkook"

"Tidak. Sekarang giliran dia yang makan!"

"Tidak! Aku mau Jungkook, Hyung Jungkook Hyung" Taehyung merengek seperti anak kecil, matanya mulai berair hanya karna dipisahkan dari Jungkook. Tubuhnya juga meronta dalam dekapan Namjoon yang berusaha mendudukannya.

"KIM TAEHYUNG?! Kau ingin membunuh Jungkook?" Tidak ada perlawanan lagi, Taehyung diam dengan kepala menunduk karena bentakan Namjoon.

"Tidak apa, aku akan menemanimu. Biarkan Jungkook makan dengan Namjoon hyung terlebih dahulu" Taehyung mengangguk pasrah mendengarkan suara lembut Jimin.

Namjoon buru-buru menyeret Jungkook agar mengikutinya, matanya tak lepas dari Taehyung yang mulai memakan suapan daging dari Jimin. Namjoon tersenyum kecil menatap Taehyung, dia merasa bersalah karena tadi kelepasan membentak Taehyung.

Jungkook ditarik Namjoon ke kamar besar miliknya dan Seokjin, sempat heran dengan apa yang dilakukan Namjoon tapi Jungkook hanya diam tanpa bertanya sama sekali. Pintu kamar besar milik kakak Taehyung itu dibuka lebar-lebar, ada lorong membentang saat memasuki kamar Namjoon dan Seokjin.

"Kau lapar bukan? Mau mencoba hal lain?" Namjoon bertanya dengan wajah dingin tanpa ekspresi sama sekali. Matanya tak lepas dari subjek yang tepat berada di belakang Jungkook. Mengikuti arah tatapan Namjoon, Jungkook menengok ke belakang dan betapa terkejutnya dia saat melihat Seokjin  dengan keadaan telanjang bulat, kaki dan  tangannya dirantai, tubuhnya di penuhi kissmark dan bitemark. Luka ditubuh Seokjin juga tak bisa dibilang ringan, banyak bekas luka pukulan dan memar yang sangat menonjol. Darah mengalir dari setiap luka kecil yang ada di tubuh Seokjin. Bau darah milik Seokjin harum seperti milik Taehyung, tapi tentu saja tetap ada perbedaan besar.

THE MEANING OF YOU  II KOOKV/KOOKTAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang