DOUBLE UP!
Taehyung dibawa dengan selamat sampai kerumah hijau, dimana rumah ini terletak di kedalaman hutan dengan banyaknya pengawal yang berjaga dari sisi luar hutan hingga masuk kedalam.
Melakukan teleportasi sebenarnya hal yang mudah. Namun, karena mereka membawa Taehyung yang tengah tidak sadarkan diri. Teleportasi mejadi hal yang sulit, energi mereka terkuras habis, belum lagi jarak mereka melakukan teleportasi yang sangat jauh semakin membuat energi mereka terkuras.
Taehyung berada dalam pangkuan Jimin yang bersandar di kamar yang penuh akan berbagai macam alat-alat medis. Seokjin dan Namjoon juga berada disana, saling bersandar satu sama lain. Tidak ada ucapan yang keluar sama sekali, hingga suara rintihan Taehyung kembali terdengar.
"Semua gara-gara anak itu!", kata Seokjin dengan geramnya.
"Haruskah ku beri kaca besar hyung, agar tubuhmu terlihat jelas disana?", sindiran Jimin telak menutup mulut Seokjin. Lalu keheningan kembali terjadi.
"Apa ayah akan baik-baik saja? Mereka terlalu banyak bukan?", kata Namjoon.
"Dia pasti akan baik-baik saja. Ada alasan kenapa dia diangkat menjadi petinggi Vampir"
"Aku harap juga begitu Jim, aku merasa bersalah dengan ayah"
"Kau harusnya merasa bersalah terhadap Taehyung terlebih dahulu"
"Taehyung bahkan ada bersama kita, apa yang harus aku sesalkan?"
"Kau masih belum sadar rupanya hyung?"
"Sudah cukup! Bukan saatnya untuk bertengkar sekarang!", lerai Namjoon akhirnya.
Walaupun bukan ayah kandung Namjoon namun, Daewon adalah sosok yang sangat dia hormati. Saat memutuskan untuk meminang Seokjin, Namjoon sudah dibuat terpukau dengan betapa baiknya sikap Daewon. Namun hal itu akan berbanding terbalik apabila membuat Daewon marah besar seperti halnya Seokjin tadi.
Taehyung adalah berlian Daewon yang sangat dia jaga karena dapat terlahir dari rahim seorang manusia. Tapi karena tingkah bodoh Kim Seokjin yang justru mengumbar keistimewaan Taehyung kepada dunia, sehingga hal seperti ini justru terjadi.
Mereka kembali terdiam hingga tiba-tiba muncul asap pekat berwarna putih tepat dihadapan mereka, dari sana sosok ayahnya perlahan muncul dengan kondisi yang dapat tidak baik-baik saja . Ada kayu salib ukuran sedang yang menancap di dada Daewon. Daewon bahkan berulang kali terbatuk keras, hingga darah terus keluar dari mulut dan hidungnya. Tangan kanannya melepuh dengan jari-jari yang habis terbakar.
"Jimin!" panggilnya dengan susah payah. "Jimin kemari!" lanjutnya.
Jimin menurut, dia meletakkan Taehyung diatas ranjang dan segera menghampiri ayahnya.
"Belah dadaku dan ambil jantungku! Cepat Jimin!"
"Tidak, apa yang appa katakan?", Jimin terkejut tentu saja. Mengambil jantung ayahnya tentu saja itu akan membunuhnya seketika.
Tapi Daewon terus bersikeras, hingga kayu salib itu Daewon tarik paksa dari dada dan dilemparkan sejauh mungkin dari sana. Daewon kembali terbatuk-batuk.
"Lakukan Jimin!", Daewon menghela nafas berat mendapati Jimin yang justru terdiam ditempat. Dia mencoba bangun sekuat tenaga, untuk memeluk tubuh Jimin. "Lakukan segera Jimin, Taehyung akan membutuhkannya"
Seokjin mendekat lalu melepaskan pelukan Daewon dari tubuh Jimin.
"Berhenti memikirkan Taehyung! Pikirkan dirimu sendiri!", bentak Seokjin menguncang bahu Daewon cukup keras.
Daewon tersenyum. Seokjin anaknya ini memang sudah dewasa namun sikapnya benar-benar seperti anak kecil. Dia selalu iri dengan apapun yang Taehyung dapat dari Daewon. Melihat itu Daewon lantas memeluk tubuh Seokjin sama eratnya seperti saat dia memeluk tubuh Jimin.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE MEANING OF YOU II KOOKV/KOOKTAE
VampirosKarena, Aku membutuhkanmu. Kau takdirku. Kau segalanya untukku dan pada akhirnya Aku mencintaimu. That's The Meaning Of You #KOOKV AREA