Note :
~ Follow sebelum baca
~ Jangan lupa koment
~ Vote setelah baca∆∆∆∆∆
"Saya mungkin memang tidak berasal dari keluarga yang kaya raya, tapi setidaknya saya masih memiliki harga diri. Orang tua saya tidak pernah mengajarkan saya untuk memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan uang. Saya mencintai Rayyan tulus."
☾︎☆☆☆☽︎
"Rayyan tunggu dulu, ihh!" seru Azura setibanya mereka di halaman rumah keluarga Rayyan.
Rayyan yang baru saja keluar dari mobilnya mengernyit lalu dengan raut wajah yang bingung kembali masuk ke dalam mobil, sembari bertanya, "Ada apa?"
Azura menghela napas gusar, gadis itu tak nyaman keluar dari mobil dengan mengenakan dress pendek serta highheels seperti ini. Selain tak nyaman, ia juga merasa tak percaya diri mengenakan pakaian mewah ini.
Ya, kalian tahu sendirilah, ini pertama kalinya bagi Azura yang biasanya hanya memakai kaos oblong harus mengenakan pakaian super feminim seperti ini. Apalagi memakai highheels setinggi 5 cm, berdiri saja susah bagi Azura, lalu bagaimana caranya ia bisa berjalan?
"Ini gue memang harus pake baju begini, ya? Apalagi sepatu ini? Ni sepatu tinggi, nggak bisa apa diganti pakai sneakers atau converse gitu? Gue nggak bisa jalan anjir!" gerutu Azura dengan memasang wajah memelas di hadapan Rayyan.
Rayyan menghela napas panjang, ia lupa bahwa Azura berbeda dengan perempuan-perempuan yang pernah ditemuinya. Gadis itu gadis tomboy yang mana mungkin nyaman dengan pakaian seperti ini. Ya, Rayyan menyadari kesalahannya saat ini.
Namun nasi telah menjadi bubur, mereka sudah sampai di halaman rumah keluarga Rayyan dan ia tak mungkin kembali pergi untuk mencarikan Azura sepatu lainnya.
"Kenapa protesnya harus sekarang Azura, kita sudah sampai dan tidak mungkin untuk pergi lagi. Keluarga saya sudah menunggu di dalam." Mendengar itu, Azura seketika melotot tak percaya.
Entah sudah berapa kali Azura protes dimulai saat Rayyan memperlihatkan sepatu tinggi ini padanya, tapi Rayyan selalu menyela protesnya dan sibuk berbicara pada seseorang di balik ponselnya. Jadi, di sini siapa yang salah? Tentu Rayyan bukan?!
"Ehh, kampret! Lo jangan sok play victim gitu ya! Gue dari itu udah protes, tapi lo nya aja sibuk sendiri ngomong sama hp lo. Enak aja lo nyalahin gue," protes Azura tak terima dengan pernyataan Rayyan yang malah menyalahkannya.
Lagi dan lagi Rayyan menghela napas panjang. "Iya, iya. Saya yang salah. Tapi, kita nggak mungkin bisa kembali buat nyariin kamu sepatu lain Azura. Jadi, untuk hari ini kamu terima saja dan lakukan yang terbaik buat mendapatkan hati Papa saya. Ayo! Keluar!" Dengan tampang yang sangat menyebalkan bagi Azura, Rayyan kembali membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZURAYYAN
General Fiction"Permisi." "Ya? Siapa ya?" "Eum... Kamu jomblo tidak? Kalau jomblo, mau tidak jadi istri saya?" "Ha?!" ___________ Azura Afsheen Myesha, gadis rantau yang selalu berangan-angan menjadi istri orang kaya yang bisa membuatkannya satu saja sebuah res...