10°Canggung°

106 30 101
                                    

Note :~ Follow sebelum baca~ Jangan lupa koment~ Vote setelah baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note :
~ Follow sebelum baca
~ Jangan lupa koment
~ Vote setelah baca

∆∆∆∆∆

"Mulai sekarang kita itu sepasang kekasih kan? walaupun boongan, tapi dalam sepasang kekasih itu nggak ada yang namanya diem-dieman. Gue juga mau minta maaf soal tadi."

︎☆☆☆☽︎

"Freya? Siapa Freya?" gumam Azura, gadis itu menatap dalam Rayyan yang masih tertidur lelap namun terlihat jelas kerutan di dahinya yang menandakan tidur laki-laki itu sedikit terganggu.

"enghh...." Mata Azura seketika melotot kala mendengar suara itu, terlihat mata Rayyan mengerjab-ngerjab secara perlahan. Jantung Azura semakin berdegub kencang, menyadari laki-laki itu akan segera terbangun. Bukan apa-apa, ia tak mau nanti Rayyan malah mengira dirinyalah yang mencari kesempatan dalam keadaan mereka saat ini.

Hingga mata laki-laki itu benar-benar terbuka dan dengan refleks Azura langsung menendang tubuh Rayyan dan menjerit, "KURANG AJAR LO DAKI!"

Bugghh...

Tentulah Rayyan yang belum sepenuhnya tersadar langsung terjatuh akibat tendangan keras dari Azura. Laki-laki itu meringis, merasakan perih pada bokongnya yang dengan tidak aesthetic mencium lantai. Rayyan langsung menoleh dan menatap Azura yang kini menatapnya dengan tatapan takut.

"Kamu?! Ngapain kamu di sini? dan tadi---shh." Rayyan kembali meringis kala berusaha bangun.

"Yy--yyaa lo, ngapain lo peluk-peluk gue?!" balas Azura dengan wajah yang sangat nyolot, gadis itu sudah tak lagi menatap Rayyan dengan takut, ia membalas tatapan Rayyan dengan tatapan menantang.

Rayyan mengernyit. "Untuk apa saya memeluk kamu? Kamu jangan memfitnah seperti itu ya, dasar cewe aneh!" sungut Rayyan, laki-laki itu mendudukkan dirinya di atas kasur, membelakangi Azura.

Azura mengerutkan dahinya dengan ekspresi tak terima. Gadis itu kemudian berjalan cepat ke depan Rayyan. "Lo jangan sok-sokan lupa ya! Gue tadi kesini mau bangunin lo, tapi bukannya bangun lo malah narik gue dan meluk gue. Lo modus ya?"

"Modus? Eh, cewe aneh!" Rayyan berdiri dengan kepala meunduk menatap tajam Azura yang juga menatap tajam dirinya dengan kepala terangkat. "Sampai kapanpun saya tidak akan tertarik dengan tubuh kamu yang cebol ini. Oh, atau jangan-jangan yang modus itu kamu ya?" lanjutnya.

Azura menganga tak percaya mendengar perrkataan menyakitkan itu. Gadis itu menutup mulutnya sembari menggeleng pelan, bukankah perkataan Rayyan itu sudah termasuk body shaming ya? DASAR BUAYA KAKU!

"Eh, Daki busuk! Biarpun lo kata tubuh gue cebol begini, yang suka sama gue tu banyak. dan lo bilang tadi apa? Gue? modus sama lo? Idihhh, sadar diri bos! udah kaku, tidur kaya kebo, muka datar kaya triplek, ogah banget gue sama lo," balas Azura, tak mau kalah. Ia tak akan membiarkan Rayyan dengan senang hati menghinanya seperti itu.

ZURAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang