18°Permintaan ke-2°

95 31 61
                                    

Note :~ Follow sebelum baca~ Jangan lupa koment~ Vote setelah baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note :
~ Follow sebelum baca
~ Jangan lupa koment
~ Vote setelah baca

∆∆∆∆

"Gue sudah terlanjur masuk ke dalam dunia lo, dan nggak mungkin buat gue bisa lepas. Gue pastiin, lo nggak akan gagal."

☾︎☆☆☆☽︎

"

Tidak bisa seperti itu dong Pak! Lima puluh milyar! uang yang saya keluarkan itu bukanlah nominal yang kecil. Saya tidak mau tahu, bapak harus ganti rugi! Kalau tidak, saya akan membawa masalah ini ke jalur hukum!" tuntut seorang pria dengan setelan jas hitam, dengan raut yang kecewa.

Rayyan menghela napas panjang, pria itu adalah salah satu kliennya yang tak menerima kabar buruk ini.

Wajar mereka kecewa, mereka sudah memilih perusahaan Rayyan dan menyerahkan uang yang nominalnya tidak bisa dibilang kecil, berharap akan mendapat keuntungan yang besar karena bekerja sama dengan perusahaan yang saat ini sedang naik-naiknya.

Tapi, bukannya keuntungan yang mereka harapkan. Mereka malah mendapatkan kabar buruk, mengenai hilangnya sebagian uang yang telah dikumpulkan itu.

Rayyan menunduk dalam, perasaannya kalut kali ini. Kenapa, di saat nama perusahaannya sedang dalam fase penaikan, hal seperti ini terjadi?

Azura yang melihat itu, menatap nanar pada Rayyan yang sejaak tadi terus mendapat kritik dan protes dari para klien. Perasaan bersalah muncul di hatinya, ia menyesal telah memberikan saran pada Rayyan untuk menemui para klien.

"Maaf Pak, saya pastikan pembangunan hotel ini akan tetap berjalan. Saya akan bertanggung jawab untuk menutupi semua kerugian ini," papar Rayyan, yang sebenarnya ia juga bingung, di mana ia bisa mendapat uang dua ratus milyar secepat itu.

"Tapi, saya hanya minta sedikit waktu. Saya berniat menunda pembangunan hotel ini, sampai saya bisa mendapatkan uang untuk bis---."

"Tidak! Saya tidak setuju dengan pengunduran, saya mau semua tetap berjalan sebagaimana mestinya dan selesai dalam waktu yang sudah kita tentukan!" sela salah seorang pria yang duduk tepat di hadpan Rayyan. "Saya mempercayai perusahaan anda, sehingga berani menyerahkan uang sebesar itu."

Azura mencebik, ia lantas berdiri hingga membuat beberapa klien menatap ke arahnya. "Maaf kalau gu---saya maksudnya. Maaf kalau saya menganggu," ucap gadis itu, membuka suara.

"Saya di sini sebagai asisten pribadi pak Rayyan, ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas kerugian yang bapak-bapak alami. Tak bisa saya bantah, kalau kejadian ini memang terjadi karena kecerobohan perusahaan kami yang salah dalam memilih karyawan," lanjutnya. Gadis itu lantas menatap Rayyan yang kini menatapnya dengan ragu. Azura mengangguk, meyakinkan Rayyan bahwa ia bisa membantu menyelesaikan masalah ini.

ZURAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang