12°Rayyan Pingsan°

92 36 100
                                    

Note :~ Follow sebelum baca~ Jangan lupa koment~ Vote setelah baca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note :
~ Follow sebelum baca
~ Jangan lupa koment
~ Vote setelah baca

∆∆∆∆∆

"Emang dia baca doa apa, bisa selama itu? Surah yasin?"

☾︎☆☆☆☽︎

"Gimana? enak kan?" Azura bertanya dengan ekspresi wajah yang sangat penasaran dengan reaksi Rayyan.

Sedangkan Rayyan, laki-laki itu dengan pelan menelan kopi yang sudah ada di mulutnya. Ia kemudian menaruh cangkir kopi di tangannya ke atas meja. Rayyan memejamkan matanya, menikmati rasa kopi itu.

"Sial! kopi ini benar-benar pas di lidah saya. Bagaimana bisa dia membuat kopi seenak ini?" batin Rayyan yang kini bingung ingin memberikan reaksi seperti apa.

Jika jujur, ia mau tak mau harus memakan makanan berkuah merah itu untuk makan siang nanti dan Rayyan sangat tak bisa memakan makanan pedas. Sedangkan jika tak jujur, otomatis ia tak akan bisa lagi meminum kopi buatan Azura ini.

"Gimana? nggak enak ya?" tanya Azura lagi dengan muka memelas. Hal itu membuat Rayyan menoleh, ia kini sudah memutuskan jawaban.

Rayyan menggeleng dengan mengambil cangkir kopi itu lagi. "Jika harus jujur, kopi ini adalah kopi terenak yang pernah saya coba. Entah bagaimana cara kamu membuatnya, saya ingin kamu selalu membuatkan kopi ini untuk saya jika saya ingin ngopi," jawabnya sebelum kembali menyeruput kopi.

Mendengar jawaban itu tentu membuat senyum Azura seketika melebar. Kopinya enak dan itu berarti hari ini Rayyan akan mencoba seblak kesukannya. Ia sungguh tak sabar melihat ekspresi kepedasan dari laki-laki kaku itu.

"Sudah gue bilang, Kopi Cinta buatan princess Azura itu nggak pernah gagal membuat orang jatuh cinta. So, sesuai perjanjian siang ini lo harus makan seblak sama gue."

*****

"MANG EDO! SEBLAK LEVEL TIGA SAMA LIMA, MASING-MASING SAU PORSI YA!" teriak Azura memanggil si penjual seblak untuk memberitahukan pesanan mereka.

"Ini kamu beneran kasih saya makan seblak level tiga?" tanya Rayyan ragu, pasalnya sejak kecil ia sama sekali tak pernah memakan makanan pedas.

Pernah sih sekali, itu pun karena Revan yang iseng menambahkan satu sendok cabe bubuk ke mie ayam miliknya dan setelah itu Rayyan dilarikan ke rumah sakit karena ia memang tak kuat dengan makanan pedas.

"Iya. Kenapa? Lo nggak bisa makan pedes?" tanya balik Azura yang memang tak tahu menahu tentang laki-laki itu.

Rayyan terdiam sejenak. Dirinya ingin sekali berteriak kencang mengatakan, "SAYA MEMANG TIDAK KUAT MEMAKAN MAKANAN PEDAS, CEWE ANEH!" Tapi semua itu ia tahan, gengsi dalam dirinya kini menguasai otak dan hati. Laki-laki itu sontak menggeleng dan menjawab, "Tidak ada, saya hanya memastikan saja."

ZURAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang