"Permisi."
"Ya? Siapa ya?"
"Eum... Kamu jomblo tidak? Kalau jomblo, mau tidak jadi istri saya?"
"Ha?!"
___________
Azura Afsheen Myesha, gadis rantau yang selalu berangan-angan menjadi istri orang kaya yang bisa membuatkannya satu saja sebuah res...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Note :
~ Follow sebelum baca ~ Jangan lupa koment ~ Vote setelah baca
∆∆∆∆∆
"MENJAUH DARI RAYYAN! ATAU KAMU AKAN TAHU AKIBATNYA!"
☾︎☆☆☆☽︎
Sinar matahari merambat naik di penghujung timur, menaungi kota Bandung yang sudah terlihat padat pada minggu pagi ini.
Rayyan mengerjapkan matanya perlahan, kala sinar matahari mencoba untuk menyusup di sela-sela gorden kamarnya, seakan memperingati dirinya bahwa pagi telah tiba dan sudah waktunya untuk beraktifitas.
Menghela napas sejenak, akhirnya Rayyan beranjak dari tidurnya. Laki-laki itu duduk, dengan mata yang masih sayu, tanda dirinya masih mengantuk. Rayyan melirik ke arah jam dinding yang menempel di atas pintu kamar mandi.
Hari minggu adalah waktu untuknya bersantai. Tak ada urusan kantor yang akan mengganggunya hari ini. Seperti hari-hari minggu sebelumnya, laki-laki itu akan pergi jooging setiap pagi dan sekarang adalah waktunya. Rayyan kemudian turun dari ranjangnya, menyeret langkahnya dengan malas menuju kamar mandi.
Tak lama di kamar mandi, laki-laki itu kemudian keluar dan berjalan ke arah walk in closet untuk mengganti pakaiannya dengan baju olahraga. Setelah selesai, ia kemudian keluar dari kamarnya, berjalan menuruni tangga dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana olahraganya.
"Sepi sekali. Gadis itu pasti masih tertidur santai di kamarnya, dasar pemalas!" sungut Rayyan dengan mendengus. Ia kemudian mulai berjalan keluar dari rumahnya.
Sesampainya di depan pintu, ia seketika mengernyit kala melihat siluet seorang gadis yang tengah melakukan pemanasan sembari membelakanginya.
Gadis itu, tak lain dan tak bukan adalah Azura yang sudah sejak pagi tadi terbangun dan menyiapkan diri untuk jooging.
"Kamu?" Sebuah suara mengalun di telinga gadis itu, membuatnya membuka mata perlahan dan berbalik, menatap bingung pada Rayyan yang juga menatap ke arahnya.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Rayyan yang kembali membuka suara.
Azura mengangkat satu alisnya, memang ia sedang ngapain? Hanya pemanasan, dan Rayyan tentu tahu itu. Lantas, untuk apa bertanya lagi?
"Lo lihat gue lagi ngapain? Lagi masak seblak?" tanya balik Azura dengan menatap heran pada Rayyan, gadis itu lantas berjongkok, membenarkan ikatan tali sepatunya.
