Bab 3.

2.8K 376 113
                                    

Saat Taehyung sampai di perpustakaan itu, benar saja jika pegawai mengatakan ada buku yang tertinggal. Taehyung harus menunjukkan tanda pengenal, juga kartu mahasiswanya untuk mengambil buku yang dia akui sebagai milik Taehyung.

"Makasih banyak mas."

"Iya kak, sama-sama."

Taehyung keluar dari perpus itu, dia kembali menaiki mobil Yugyeom seraya berjalan menuju rumah dosennya. Yugyeom sudah meminjam buku yang dia cari, setelah ini dia berniat mengantarkan temannya itu ke tempat yang Taehyung tuju.

"Udah tau alamatnya?" Tanya Yugyeom.

Taehyung mengangguk, seraya membuka lokasi yang sudah Pak Jungkook kirim.

"Ga terlalu jauh dari sini, lumayan lah." Ucap Yugyeom, yang lagi-lagi Taehyung angguki.

Mobil itu kembali melaju, melewati keramaian kota di hari yang menjelang siang. Terkenal dengan kota yang cukup panas, Taehyung menutupi separuh tangganya dengan pakaian yang dia kenakan.

"Panas banget ya, gila naik mobil aja panasnya tembus. Apalagi yang pada pake motor deh, bang."

"Udah kaga aneh perasaan, makanya pada Keling kaya gua."

"Haha, iya sih. Btw, nanti di sana gua ngomong apa ya bang?"

"Ya ngomong aja, bilang lu minta maaf dan kasih tugas yang lu bikin."

"Dia marah ga ya? Gua di amuk ga ya?"

"Nah kalo itu gua gatau, kalopun iya, lu teriak aja Tae."

Laki-laki itu mengangguk dengan polosnya, Taehyung mengarahkan google map menuju rumah dosen itu. Yugyeom melihat titik tuju mereka sudah tidak jauh lagi. Menyiapkan tas kecil juga buku tugas yang dia bawa, Taehyung bersiap untuk turun dan menemui dosennya siang ini.

"Ini rumahnya?" Tanya Yugyeom.

"Kalo yang di kirim Pak Jungkook, ya ini sesuai sama alamatnya si bang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kalo yang di kirim Pak Jungkook, ya ini sesuai sama alamatnya si bang."

"Yaudah, turun gih."

"Gua takut, kalo abis ini gua ga pulang ke apartemen, tandanya gua udah tiada ya."

"Ck, alay. Lu pikir Pak Jungkook sikopat?"

"Kali aja, dia bantai gua."

"Pikiran lu jelek. Udah sama turun! Ntar balik naik grab aja, gua mau balik duluan."

"Iya." Jawab Taehyung.

Laki-laki itu turun, menutup pintu mobil Yugyeom seraya melambaikan tangan sesaat. Membuka kaca mobil itu, Yugyeom menatap lagi laki-laki yang sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

"Semangat!"

"SEMANGAT!"

Taehyung mengepalkan tangannya, lagi-lagi melambaikan tangan mengiringi kepergian mobil Yugyeom. Menghilang di penghujung jalan, mobil itu keluar dari kompleks elit tempat dosennya tinggal.

Favorite Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang