Bab 6.

2.5K 338 87
                                    

Kedatangan Taehyung, ternyata berbarengan dengan Jimin yang baru saja keluar untuk melakukan penarikan tunai di luar dari apartemen tempat mereka tinggal.

Dengan alasan antrian ATM di dalam gedung apartemen yang padat, membuat Jimin kesal dan berujung keluar untuk mencari mesin ATM yang lain.

Terdiam sesaat, kala melihat Taehyung turun dari mobil yang begitu dia kenal. Kawannya itu di antar dosen mereka? Itu adalah mobil Pak Jungkook, dan Jimin yakin akan apa yang tengah dia lihat saat ini.

"Buset, harus di abadikan ini sih."

Langkah kaki Jimin terhenti sesaat, mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seraya membuka kamera yang ada.

Mengarahkan benda itu pada Taehyung yang kini masih berbincang, Jimin tidak sempat mengambil gambar karena Taehyung yang beranjak pergi.

Hanya sepotong tangkapan mobil hitam milik Jungkook, yang begitu dia kenali turut tertangkap kamera meski hanya seujung jari.

Ini akan jadi berita besar kan? Semua orang tahu, Pak Jungkook bahkan hampir tidak pernah membawa siapapun ke dalam mobil pribadinya.

Temannya beranjak masuk ke dalam gedung apartemen itu, Jimin coba membuntuti dan bersikap seperti biasa seolah tidak melakukan apapun. Dia berjalan, berusaha mengejar Taehyung meski langkahnya tidak terlalu cepat.

"Wah, ketemu di sini kita?"

Sapa laki-laki itu, hingga membuat Taehyung melirik terkejut. Wajah berantakan, dengan mata sayu seperti orang yang baru saja bangun tidur.

"Kaget, su." Jawab Taehyung lesu.

"Kenapa lu? Sepet bener mata."

"Capek, baru sehari jadi babu padahal." Keluh laki-laki itu.

Jimin berusaha merangkul, mengelus punggung Taehyung secara halus seolah memberikan sisa tenaga yang Jimin punya untuk sahabatnya itu.

"Namanya juga kerja, pasti capek Tae."

"Tapi ini banget, belum lagi pak Jungkook bilang Sabtu-Minggu anaknya ada acara studi alam."

"Hah dimana?"

"Taman safari Bogor."

"Anjay, ikut dong?"

Langkah kaki Taehyung terhenti, melirik tajam ke arah Jimin yang kini tanpa sengaja mengatakan hal yang tidak ingin Taehyung dengar.

"Lu waras ga? Udah tau gua kerja, malah pengen ngikut."

"Kerja nih bener? Ga manja-manjaan sama Bapak dari anak asuh lu?"

"Apasi, pada ga waras pertanyaannya deh anjing."

Taehyung kesal, memasuki lift itu tanpa menunggu Jimin. Menyelipkan telapak tangannya, hingga akhirnya mereka menaiki lift itu bersama-sama.

Sepanjang jalan, Taehyung hanya diam. Dia memasuki unit apartemennya dengan begitu lesu. Hari yang semaki malam, tentu semua orang kini sudah berkumpul bersama di dalam bangunan itu.

"Taehyung, gimana hari ini?" Sapa Hoseok, dengan senyuman yang merekah.

Taehyung tidak menjawab, membuka sepatunya dan menyimpan itu sebelum kembali berjalan ke lantai atas.

"Kenapa? Gua salah apa?" Tanya Hoseok.

Jimin menepuk bahu Hoseok, memberikan dua jempol pada kakak tingkatnya yang kini tengah bertanya-tanya.

"Lagi ga mood bang. Padahal tadi abis di anter Pak Jungkook sampe parkiran apartemen tau, bang."

"Gosip aja lu."

Favorite Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang