Bab 17.

2.1K 319 56
                                    

time skip..

Setelah malam dimana Taehyung kembali berbicara empat mata bersama Eunwoo, waktu berlalu begitu cepat hingga 10 bulan lamanya.

Malam itu, malam dimana Eunwoo ternyata menyatakan cintanya pada Taehyung secara sungguh-sungguh. Namun sayang sekali, Taehyung menolak dan coba memberi pengertian jika dia menganggap Eunwoo tidak lebih dari sekedar teman.

Meski mendapat jawaban yang kurang memuaskan, nampaknya Eunwoo tetap pada pendiriannya di awal. Menjadi teman Taehyung, atau apapun yang laki-laki itu butuhkan.

Hari berjalan seperti biasanya. Dengan rutinitas Taehyung yang tampak sedikit bertambah dengan mengasuh dua bayi sekaligus.

Ya! Pak Jungkook, kekasih yang sudah menjalin hubungan hampir satu tahun lamanya dengan Taehyung tampak semakin lengket.

Manja, dan kian bergantung pada sosok laki-laki itu. Meski sedikit kerepotan, Taehyung tidak mengeluh karena pendapatannya yang terus bertambah dari segi finansial, maupun pendapatannya yang lain.

Soal hubungan keduanya, Taehyung benar-benar menjaga privasi itu. Jika di awal, Jungkook gencar menyindir, atau sekedar memberi tanda atas kedekatannya dengan Taehyung. Kini, laki-laki itu tampak sedikit mengendur. Bukan karena cintanya berkuarang, hanya saja ada privasi yang harus keduanya jaga.

"Taehyung, lu masak makanan banyak amat? Abis nih sendiri?" Tanya Hoseok, yang kini datang memeriksa hantaran makanan yang Taehyung buat.

Sabtu sore ini, Taehyung mengabari kawan-kawannya jika dia ada urusan yang sangat mendesak. Dia di minta datang ke sebuah perusahaan oleh Jungkook, juga dengan membawakan makanan yang sudah dia pesan.

Taehyung tentu hanya menuruti apa yang laki-laki itu mau, baginya makanan seperti ini tidaklah seberapa dengan cinta yang sudah Jungkook berikan.

"Di suruh Pak Jungkook." Jawabnya, yang kini berlarian menyiapkan makanan tersebut.

"Et dah, buset ribet amat kaya lagi ngasuh dua balita." Ledek Hoseok, yang tahu akan hubungan keduanya.

Taehyung memang hanya bercerita pada teman satu apartmentnya. Di luar dari itu, bahkan teman dekat di kampus pun tidak Taehyung kabari.

Bukan tidak ingin berbagi kabar gembira saat dia resmi menjadi kekasih dosen mereka, hanya saja Taehyung takut jika seseorang mulai merasa tidak suka dan sirik atas kebahagiaan yang dia punya.

Biarlah begini, baginya Jungkook sudah jauh lebih dari cukup untuk memenuhi hasrat kebucinannya. Tidak pernah laki-laki itu berniat pergi, meski menghadapi seseorang seperti Taehyung ini.

"Dah ah gua berangkat dulu, takut keburu telat."

"Naik apa lu? Gua anter aja ya?" Tanya Hoseok.

"Ga! Ojek, ojek aja udah order online bang. Makasih." Ucap laki-laki itu, tergesa-gesa berjalan keluar meninggalkan apartemen mereka.

Berpapasan dengan Eunwoo, laki-laki itu baru saja kembali mengambil pakaian laundrynya. Menerima pelukan kecil dari Taehyung, dan lambaian tangan dari laki-laki itu yang kian menghilang di ujung lorong unit apartemen mereka.

Masuk ke dalam, kini menatap Hoseok dan keduanya saling terdiam. Meletakkan pakaian laundrynya di atas sofa, Eunwoo kini meraih secangkir gelas untuk meminum air putih di dalam lemari pendingin sana.

"Kemana tuh anak?"

"Pak Jungkook, biasa."

"Wkwkwk, enak ya yang punya pacar." Ucap Eunwoo, membuat Hoseok melirik dan menatap lekat ke arahnya.

"Sabar, makanya lu juga buka hati dong buat yang lain. Biar bisa menerima orang baru, kan ga ada salahnya?"

"Iya, gimana nanti aja dah bang."

Favorite Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang