Setelah semalam mencoba hal yang begitu baru untuk keduanya, kini pukul 04.15 pagi Taehyung terusik dan tiba-tiba saja terjaga.
Kandung kemihnya terasa penuh, membuat Taehyung merasa tak nyaman dan ingin segera buang air kecil. Melirik ke sana kemari, menatap wajah tenang Zoel yang tertidur seorang diri pada ranjang yang terpisah.
Sreet.
Selimut yang hendak Taehyung singkirkan, itu kembali di tarik oleh seseorang yang kini berada di balik tubuhnya. Jungkook menarik tubuh laki-laki itu, membawanya kembali berbaring seolah tidak mengerti jika Taehyung sejak tadi menahan buang air kecil.
"Pak, saya kebelet."
"Hmm? Mau saya bantu ke toilet?"
"Gausah, saya kan bisa jalan."
"Bokong kamu, udah ga sakit?"
"Sedikit, ga apa-apa ko."
"Saya anter aja, jalannya nanti sakit."
Taehyung tidak lagi banyak bicara. Jungkook bangun dari tidurnya, menatap sesaat ke arah jam dinding yang ada di kamar itu seraya mengangkat tubuh Taehyung.
"Pak—"
"Ga apa-apa."
Sedikit terkejut. Taehyung tentu tidak akan mengira, jika laki-laki itu mau dengan susah payah menggendongnya.
Sungguh, selalu ada saja perlakuan manis Jungkook yang membuat Taehyung menyembunyikan raut wajahnya karena malu.
Laki-laki itu berjalan, membawa tubuh Taehyung dengan baik di dalam gendongannya. Membuka pintu toilet, Jungkook bahkan membuka tutup closet itu dengan kakinya dan memposisikan duduk Taehyung dengan baik.
Berusaha membuat laki-laki itu nyaman, tanpa sadar Taehyung terus mengalihkan raut wajahnya yang kini sudah merah padam.
"Taehyung?"
"Iya?"
"Ko nunduk terus? Katanya mau pipis."
"Iya Pak, tapi ga mungkin kalo Bapak terus berdiri di sini."
"Udah tenang aja, saya udah liat lagian. Pipis aja, saya tungguin."
"Tapi Pak, anu, s-saya-"
"Malu?"
"Iya."
"Yaudah, saya madep belakang."
Taehyung sontak menoleh pada laki-laki itu. Melihat Jungkook berbalik badan, mengalihkan tatapannya yang kini berada di dalam toilet bersama Taehyung.
Celana hitam pendek, tubuh atas tanpa baju dan beberapa bekas cakaran sisa permainannya beberapa saat yang lalu. Entahlah, Taehyung kian terbayang apa yang sudah mereka perbuat dan kian menahan malu.
Berusaha melupakan isi pikirannya, Taehyung mulai buang air kecil sesuai tujuan awal dia datang ke dalam toilet ini. Menekan tombol closet, hingga guyuran air menghanyutkan air seninya.
Membersihkan bagian tubuhnya sesaat, Taehyung meraih tisu toilet yang ada di sisi kirinya untuk mengeringkan tangan. Jungkook kini berbalik, kembali mengulurkan tangan hendak membantu Taehyung berjalan.
"Pak, ini ga berlebihan?"
"Engga, saya yang bikin kamu kesulitan berjalan."
"Ya iya sih, tapi saya juga kan setuju Bapak lakuin itu."
"Terus kenapa kamu setuju?"
"Boleh ga saya ga jawab? Anu Pak, bilangnya saya malu."
Jungkook membuang nafas kecil seraya tersenyum sesaat. Mengangguk, seraya kembali menutup pintu toilet kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Lecturer
FanfictionPak Jungkook, laki-laki berusia matang yang mengajar fakultas design fashion di sebuah universitas ternama di kotanya. terkesan dingin dan tegas, Jungkook tetap menyandang gelar dosen favorit karena memiliki wajah yang tampan. Tidak berlaku untuk se...