Dua hari lalu, setelah mendengar semua penjelasan Jungkook Taehyung merasa bodoh dan begitu malu. Bukan lagi karena egonya, Taehyung dengan bodoh membenci Jungkook yang tidak melakukan kesalahan apa-apa.
Mendengar penjelasan kekasihnya itu, Taehyung justru merasa bangga telah menjadi bagian dari kehidupan Jungkook. Merawat Zoel yang bukan darah dagingnya, namun dengan sepenuh hati Jungkook merawat bocah itu.
Hari ini, Zoel di izinkan untuk rawat jalan. Konsumsi obat-obatan yang rutin dengan berisitirahat di rumah. Namun, Jungkook memiliki rencana lain. Setelah dua hari memaksa ibu Taehyung untuk tetap tinggal, hari ini dia memutuskan untuk mengantarkan ibu dari kekasihnya itu pulang.
"Seharusnya tidak perlu nak Jungkook. Taehyung dan ibu bisa pulang sendiri, Zoel juga kan lagi sakit." Ucap ibu Taehyung, yang kini merapihkan barang-barang mereka.
"Ga apa-apa Bu, Zoel butuh suasana baru biar lebih cepet pulih." Ucap Jungkook, kini menatap ke arah putranya.
Tampak lahap memakan makanan dari tangan Taehyung. Suapan demi suapan, Jungkook merasa ini jauh lebih baik sebelum Taehyung menghilang dan membuat Zoel memburuk.
"Papa, ke Surabaya itu rumahnya Om Te?" Bocah itu melirik, bertanya pada sang ayah yang tengah merapihkan barang-barangnya.
"Iya." Jawab Jungkook, mengangguk seraya tersenyum manis.
"Asikkkk, Zoel bisa bobo di rumah Om Te." Riang bocah itu, membuat ibu Taehyung turut tersenyum lebar.
Taehyung sudah menceritakan semuanya! Bahkan tanpa ada yang tersisa pada sang Ibu, soal hubungannya dengan Jungkook dan bocah kecil ini.
Bahkan Taehyung menjelaskan siapa Zoel, Ibu juga ayahnya yang Taehyung ceritakan sesuai seperti yang Jungkook katakan. Merasa begitu prihatin, Ibu Taehyung turut menyayangi bocah kecil itu seperti cucunya sendiri.
Jungkook laki-laki yang baik. Terbukti dia bertanggung jawab meski bukan perbuatannya. Tidak ada alasan kan? Meski awalnya Ibu Taehyung merasa ragu dengan hubungan sang putra.
Keduanya sudah dewasa, jauh lebih mengerti apa yang satu sama lain butuhkan. Bukan lagi bocah kecil yang harus di cubit untuk menasehati, Ibu Taehyung memasrahkan hal itu sepenuhnya pada sang putra dengan tanggung jawab penuh.
Jika itu pilihan Taehyung maka lakukanlah, dan jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan Taehyung jangan pernah menyalahkan siapapun termasuk dirinya sendiri.
"Bu, makasih." Ucap Jungkook.
"Untuk apa? Ibu ga melakukan apapun."
"Karena sudah mau menerima saya dan Zoel."
"Tentu, kamu orang baik."
Di sudut ranjang Zoel, Taehyung mengukir senyum. Dia merasa hangat, karena Ibunya tidak mempermasalahkan keberadaan Jungkook kini dalam kehidupannya.
Semua sibuk merapihkan ini dan itu, hingga saat Zoel selesai makan semua memutuskan untuk beranjak pergi.
Darmi tidak ada di sana, wanita itu di minta Jungkook untuk menjaga rumah selama kepergian mereka.
"Udah semua? Yuk." Ajak Jungkook, kini membawa Zoel dalam gendongannya.
Semua barang bocah itu, telah di bawakan oleh staf rumah sakit yang bertugas. Ketiganya berjalan ke arah parkiran, dan kini memasuki mobil itu bersama-sama.
"Terimakasih Mas, ini untuk makan siang." Ucap Jungkook, memberikan sedikit uang untuk mengapresiasi kerja keras staf tersebut.
Memasuki mobilnya, kini Jungkook tepat berada dalam kursi kemudi. Memastikan semua orang juga barang bawaannya aman, laki-laki itu mulai menyalakan mesin mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Lecturer
FanfictionPak Jungkook, laki-laki berusia matang yang mengajar fakultas design fashion di sebuah universitas ternama di kotanya. terkesan dingin dan tegas, Jungkook tetap menyandang gelar dosen favorit karena memiliki wajah yang tampan. Tidak berlaku untuk se...