Bab 4.

2.8K 375 94
                                    

Hari berlalu begitu cepat, sudah 3 hari pasca kedatangan Taehyung pada rumah dosennya itu. Hingga hari ini, keduanya tidak kembali menjalin komunikasi selain saat berpapasan di kampus saja.

Dengan Jungkook yang tidak menyapa, Taehyung yang juga hanya mengukir senyum canggung dengan membungkukkan badan atau sekedar berjabat tangan.

Taehyung tentu heran, sebenarnya apa yang laki-laki itu mau? Bukankah sebelum ini dia menawarkan Taehyung untuk kerja paruh waktu? Lantas mengapa hingga saat ini, Pak Jungkook tidak kunjung mengabarinya lagi.

"Kantin ga?" Tanya Jimin.

Taehyung yang masih asik mengetik tugas di laptopnya hanya mengangguk kecil. Entahlah apa yang dia jawab, Taehyung bahkan tidak melirik pada sumber suara yang kini Jimin lakukan.

"Gua tinggal nih ya?"

"Tunggu, sabar."

"Anjing, gua udah laper Taehyung."

"Iya, elah bawel bener kaya Ibu-Ibu."

Menutup laptopnya begitu saja, Taehyung memasukkan benda itu kembali ke dalam ransel seraya hendak berjalan bersama Jimin menuju kantin kampus mereka.

"Makan apa kita?"

"Ketoprak enak dah." Jawab Jimin.

Taehyung mengangguk, memberikan 2 jempol atas jawaban yang kawannya berikan.

"Bagus! Kalo di tanya makan, jangan jawab terserah."

"Kenapa emang?"

"Khusus cewek." Ucap Taehyung lagi.

Jimin mengangguk kecil, benar juga kata sahabatnya ini. Biasanya, kata terserah terlalu sering di ucapkan oleh seorang wanita kan? Rasanya, di setiap hal akan selalu ada kata itu terlebih saat mereka merasa sedang tidak dalam mood yang baik.

Saat memasuki pintu kantin, terdapat Eunwoo, Jaehyun, juga Mingyu di dalam kantin tersebut. Saling melambaikan tangan, Taehyung hendak menghampiri meja tempat kawan-kawannya berada.

Meletakan ransel yang dia bawa, mulai memesan ketoprak langganan yang sering mereka makan. Tidak lupa dengan es teh, juga beberapa buah permen yang Taehyung beli.

"Lu ga masuk kelas Pak Seojoon tadi?" Tanya Taehyung, pada Mingyu, Eunwoo, juga Jaehyun kini.

Ketiga kawannya menggeleng. Meminum minuman yang sudah di pesan, ketiganya bahkan terlihat seolah tak serius menanggapi pertanyaan Taehyung.

"Udah titip absen kan gua, yaudah biarin aja." Ucap Mingyu.

"Buset, parah bener calon penerus bangsa ini. Apa jadinya negara, kalo mahasiswanya kaya Mingyu semua?" Ucap Jimin, dengan ekspresi Taehyung yang menggeleng.

"Ck, parah pemuda ini." Timpal Taehyung.

Bergabung di satu meja yang sama, Taehyung hendak memesan makanan sebelum akhirnya mahasiswa lain menghampiri meja kelima orang tersebut.

"Misi Kak Taehyung? Anu, Pak Jungkook minta Kak Taehyung ke ruangan dekanat."

Ucap seseorang, yang kini datang dengan mengabarkan hal itu. Taehyung yang tadi hendak memesan ketoprak, menghentikan niatnya seraya berpikir sejenak.

"Gua? Pak Jungkooknya sekarang dimana?"

"Iya Kak. Tadi pas ketemu, beliau lagi di depan ruang dekanat."

"Oh oke, makasih ya." Ucap Taehyung, berterimakasih karena sudah di beri tahu.

Mahasiswa yang memberitahukan hal itu pada Taehyung hanya mengangguk, pergi dan meninggalkan tempat dimana kelompok kakak tingkatnya sedang menunggu makan siang.

Favorite Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang