Bab 21.

1.9K 279 50
                                    

Pagi ini, Eunwoo telah sampai di sebuah rumah yang dia tahu adalah tempat dosennya tinggal. Komplek elit itu, Eunwoo berdiri di depan pagar seraya menekan bel rumah tersebut beberapa kali.

Bayangannya soal Taehyung kembali tergambar. Eunwoo meninggalkan laki-laki itu yang masih damai terlelap, bahkan tanpa memberitahu Taehyung jika dia datang ke tempat Jungkook pagi ini.

Setelah lama menunggu, seorang wanita paruh baya membuka pagar tersebut. Ini adalah Mbak Darmi, tentu saja Eunwoo ingat karena dia sempat datang ke tempat ini dan berkenalan dengan wanita itu.

"Loh anu, temennya Mas Taehyung? Duh, Mbak lupa namanya."

"Eunwoo Mbak, Pak Jungkooknya ada?"

"Ada Mas, tadi Bapak pesen juga katanya ada yang mau datang. Monggo Mas, silahkan masuk."

Eunwoo mengangguk. Kembali ke arah mobilnya, laki-laki itu membawa masuk mobil tersebut saat Mbak Darmi membukakan pintu pagar. Memastikan mobilnya sudah berada di posisi yang benar, laki-laki itu turun dan mengikuti kemana Darmi pergi.

Suar bocah kecil terdengar, gemercik air yang Eunwoo yakini Zoel kini tengah berenang di halaman belakang. Benar saja, sosok Jungkook kini ada di tepian kolam renang itu yang tengah memotret gambar putranya.

"Pak, Mas Eunwoo sudah sampai."

Jungkook mengangguk ke arah Darmi. Meletakkan ponselnya, kini laki-laki itu tampak berjalan mendekat ke arahnya.

"Zoel tolong di mandiin di dalem dulu ya Mbak, saya mau ngobrol sama Eunwoo sebentar."

"Iya Pak."

"Main di kamarnya aja, nanti saya ke atas kalo urusannya udah selesai." Timpal Jungkook lagi.

Darmi hanya mengangguk. Dia meraih handuk yang ada di gazebo halaman belakang, seraya memakaikannya pada bocah itu.

Setelah memastikan Zoel benar-benar pergi, Jungkook mempersilahkan Eunwoo duduk pada sebuah kursi santai yang ada di halaman belakang. Menunduk kecil, laki-laki itu duduk setelah tuan rumahnya lebih dulu melakukan hal itu.

"Kamu mau minum apa? Biar saya yang buatin." Ucap Jungkook, yang mengingat jika Darmi kini tengah mengurus Zoel.

"Gausah Pak, saya dateng kemari bukan buat minum-minum. Bapak tau kan?"

Mengangguk kecil, Jungkook memberikan isyarat agar Eunwoo mengutarakan maksud dan tujuannya datang kemari. Meski dia tahu jika permasalahannya menyangkut soal Taehyung, tentu Jungkook ingin dengar sendiri argumen yang sudah Eunwoo siapkan.

"Selama ini, hampir setahun apa Bapak cuma mempermainkan Taehyung?"

"Engga."

"Terus apa yang sebenernya terjadi, malam tadi?" Tanya Eunwoo.

Jungkook menoleh datar, senyuman miring terukir. Kala dia kembali menatap awan biru, yang jelas terlihat dari halaman belakang rumahnya itu.

"Saya pikir, kamu datang kemari sudah tau duduk masalahnya. Kenapa sekarang tanya saya?"

"Maaf Pak, saya udah bilang di chat kan? Saya kemari bukan sebagai seorang mahasiswa, dan Bapak juga sudah seharusnya bertingkah layaknya laki-laki dewasa. Saya butuh kejelasan, Taehyung kawan saya kan? Saya harus tau, masalah apa yang saat ini menimpa kawan saya."

"Laki-laki dewasa? Begini Eunwoo, kalo memang kamu dewasa, seharusnya tidak ikut campur dalam masalah siapapun terlebih kamu tidak memahami masalah tersebut. Kamu minta saya bertemu sebagai orang biasa? Ya baik, saya bukan dosen kamu di sini."

Eunwoo menarik nafas dalam. Logika Jungkook benar, namun tempramennya terpanggil, kala laki-laki itu terus saja memojokkan pertanyaannya.

"Bapak jadiin Taehyung pelampiasan?"

Favorite Lecturer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang