1.5K 195 11
                                    

Azumi menatap keluar jendela dengan pikiran melayang, surat dari pemimpinnya dulu masih memenuhi pikirannya. Wajah yang biasa tertutup topeng kini terpampang jelas. Luka vertikal dari sebelah kanan mata membuat bekas yang tidak akan menghilang.

Kepalanya mengadah ke langit, kembali mengingat kejadian 5 tahun lalu. Dimana dirinya meninggalkan semua yang berhubungan dengan pemburu iblis.

Rasa bersalah itu masih menghantuinya sampai sekarang. Walaupun sudah baik-baik saja, jauh di dalam, Azumi masih diliputi rasa bersalah teramat besar.

Tangannya terangkat mengelus bekas luka tersebut lembut. "Tidak... Aku tidak akan kembali lagi." Ucapnya final. Ia segera bangkit berdiri dan masuk kedalam melakukan aktifitasnya saat bosan yaitu membaca buku.

"Entahlah... Rasanya sedikit tidak nyaman." Monolog Azumi, ia merasa hari-harinya yang tenang akan segera berubah. Helaan nafas panjang terdengar, Azumi mengenakan kembali topeng miliknya dan segera menuju ke klinik yang berada di desa tersebut.

"Mungkin pergi ke klinik bisa membuat suasana hatiku lebih baik."

.

.

"Ditinggalkan begitu saja, ya?"

Sreek!

"Maaf mengganggu, Oyakata-sama. Himejima-sama sudah datang."

"Souka?" Pria tersebut segera bangkit berdiri. "Amane, tolong antar aku."

Kedua orang berbeda jenis tersebut berjalan berdampingan dengan wanita tersebut membantu sang pria berjalan.

Di ruang tamu, terlihat seorang pria berbadan besar yang sedang duduk tenang sambil menyesap teh.

"Gyomei, apa kau menunggu lama?"

"Tidak sama sekali, Oyakata-sama."

Kedua pria itu duduk terdiam sambil tersenyum satu sama lain. Oyakata-sama alias Ubayashiki Kagaya, pemimpin pemburu iblis yang ke-97 yang menjalankan organisasi pemburu iblis tanpa diketahui oleh dunia luar.

"Ada apa memanggil saya kemari, Oyakata-sama?" Tanya Gyomei, Sang Pilar Batu.

Kagaya tersenyum teduh. "Gyomei, aku mempunyai tugas untukmu." Ada jeda sejenak sebelum Kagaya kembali berbicara. "Bawalah kembali Nishimura Azumi."

Gyomei tersentak dengan ucapan sang atasan. "Mohon maaf, Oyakata-sama. Tapi bukannya Nishimura-san.. sudah tewas 5 tahun lalu?" Sebagai rekan seperjuangan di organisasi dulu, Gyomei sangat kenal dengan Azumi.

"Tidak." Balas Kagaya. "Nishimura Azumi masih hidup hingga saat ini. Hanya saja, ia menyembunyikan dirinya agar tidak ditemukan."

Sebelum Gyomei berbicara, Kagaya sudah berbicara terlebih dahulu. "Dia pasti punya alasan kenapa dia bersembunyi.."

Setelah keheningan beberapa saat, Gyomei akhirnya membuka suaranya. "Baiklah Oyakata-sama."

"Arigatō." Katanya dan muncul seekor gagak di lengan Kagaya dan mulai mengelusnya. "Ini Sora. Gagak Kasugai milik Azumi dulu. Dia akan membantumu menemukannya."

"Tolong kerjasamanya, Himejima-sama! Kwak!" Pekik Sora.

"Aku mengerti." Angguk Gyomei, ia dan gagak Azumi segera pamit dan mulai menjalankan perintah dari Kagaya.

.

.

Azumi yang sedang minum teh tiba-tiba saja bersin. Bulu kuduknya merinding, percayalah firasatnya kali ini sangat buruk. "Ada yang membicarakanku, ya?" Azumi menengok ke sana kemari dan mengangkat bahunya acuh. "Terserah saja."

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang