Setengah jam sudah Azumi berlari tanpa henti. Tak berselang lama terdengar suara pertarungan di sana.
... Itu mereka.
Pernapasan petir, bentuk pertama: kilatan halilintar - empat kali lipat!
.
.
Kyoujuro jatuh dan menopang pada katananya dengan nafas memburu. Dia sudah dari tadi berusaha menahan iblis itu dengan sekuat tenaga, tapi sepertinya, kekuatannya yang sekarang tidak cukup kuat menahan iblis peringkat tiga atas tersebut.
"Rengoku-san.." lirih Tanjiro menatap pria yang tengah terengah-engah tersebut.
Ia berusaha bangkit dan menatap ke arah hutan tempat iblis itu menendangnya tadi. Matanya menyipit sebentar dan kemudian terbelalak melihat seseorang bertopeng melompat tinggi dan kembali jatuh bertepatan dengan sambaran petir disana.
Tak berselang lama, iblis itu muncul dan berdiri menatap ke arah hutan dengan tatapan terkejut sekaligus takjub.
"Sepertinya ada seseorang yang ingin bergabung dengan pertempuran kita, Kyoujuro." Akaza. Iblis tingkat tiga atas itu kini menoleh menatap Kyoujuro.
Seketika Akaza berpindah sebelum pedang Azumi menyentuhnya.
"Azumi-nee?" Kaget Tanjiro dan Inosuke yang dari tadi memperhatikan.
"Nishimura-san.."
Azumi berdiri dan menatap Akaza. Topeng putihnya sedikit terkikis di bagian pipi.
"Seorang perempuan?" Tanya Akaza. "Kebetulan sekali, aku tidak menyerang perempuan." Katanya dan menatap Azumi lekat. Gelora bertarung Azumi terlihat semakin membesar setiap detiknya membuat Akaza merinding.
Kyoujuro mendekati Azumi, ia berdiri di samping Azumi dengan kuda-kuda yang sudah dia persiapkan. "Alihkan perhatiannya." Ujar Azumi dan sekejap menghilang.
Mengerti maksud ucapan Azumi, Kyoujuro kembali melancarkan serangannya pada Akaza dengan membabi buta.
Akaza menangkis serangan Kyoujuro dengan matanya yang tak pernah berhenti mencari keberadaan wanita bertopeng tadi. Tangan Akaza terayun ingin memukul Kyoujuro, tapi pria itu dengan segera menunduk dan sebuah tebasan pedang menancap tepat di leher Akaza.
"Apa yang―!"
"Cepatlah mati, sialan!"
Segera Akaza menahan katana tersebut. Kyoujuro membantu Azumi dan memotong tangan Akaza yang memegang katana Azumi di lehernya.
"Rengoku menjauh―ah!"
Akaza segera menghempaskan keduanya. Kyoujuro terpental hingga ke depan Tanjiro sedangkan Azumi menabrak pohon di belakangnya.
Greb!
"Akh―uh, l-lepas!" Leher Azumi tercekik oleh tangan Akaza.
Tatapan Akaza tidak lepas dari Azumi, ia semakin mencekik leher Azumi membuat wanita itu kesulitan bernapas.
"Nishimura.. Azumi. Apa itu namamu?" Tanya Akaza yang hanya dijawab erangan sakit dari Azumi. "Oh, kau yang dimaksud beliau.. aku penasaran, apa yang membuatmu sangat menarik hingga membuatnya mencarimu?"
Kepalan tangan Azumi mengerat, ia mengambil pisau kecil di sakunya dan memotong tangan Akaza. Tanpa basa-basi, ia menendang iblis itu dan meraih katananya. Sebelum kembali bertarung, Azumi menatap sebentar Kyoujuro dan melesat ke belakang Akaza.
"Azumi ya?"
Trang!
"Uhh.." Azumi bergetar saat katana miliknya di tahan oleh lengan Akaza.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚
Fanfiction[FOURTH BOOK] Untuk dia yang berjuang hingga akhir. Ketidakberhasilnnya dalam melindungi dan kekalahannya saat bertarung dengan 𝘔𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang berhasil membuat rasa bersalah yang teramat sangat m...