十七

846 112 7
                                    

"Kau sangat tidak bersimpati pada perempuan ya?" Kata Azumi pada Uzui. Dia sekarang tengah berbaring di tanah dengan nafas terengah-engah.

Dirinya menyesal sudah mengiyakan ajakan pria itu untuk bertanding satu lawan satu. Bahkan mereka berdua tengah di tonton oleh Kyoujuro, Sanemi dan juga Mitsuri.

"Begini saja sudah kelelahan! Bagaimana jika kau bertemu iblis bulan atas? Kau bisa saja mati!" Teriak Uzui dan meneguk airnya hingga tandas.

Dasar bodoh! Kau bahkan tidak tau seberapa kuat mereka. Batin Azumi kesal dan bangun seraya membersihkan wajahnya yang kotor.

Azumi memutar bola matanya malas dan berbalik meninggalkan Uzui yang tertawa lepas. Mitsuri memberikannya air agar menghilangkan rasa dahaganya.

"Gaya pertarunganmu tidak setajam sebelumnya. Biasanya kau akan langsung menghabisi lawan tanpa berlama-lama." Komentar Sanemi sambil menatapnya.

"Tubuhku tidak sehat akhir-akhir ini. Makanya tadi aku tidak terlalu serius saat melawan Uzui."

"Pantas saja." Celetuk Uzui dari belakang. "Kochou juga sudah memberi tahu kami tentang kondisimu."

"Lalu kenapa kau tetap mengajakku bertanding dasar bodoh!!" Geram Azumi dan melemparkan batu tepat mengenai kepala Uzui. Pria itu langsung meringis kesakitan dan menggerutu kesal.

"Apa?! Mau bertanding serius ha? Mari, akan ku buat kau babak belur sialan!" Tantang Azumi tajam membuat Uzui langsung menggeleng.

"Nishimura-sama."

Serentak mereka berlima berbalik mendapati seorang kakushi yang langsung menunduk hormat.

"Anda dipanggil oleh Kochou-sama."

Sepertinya ini pasti berhubungan dengan Tanjiro. Azumi mengangguk dan akhirnya pamit meninggalkan keempat orang tersebut yang menatap punggung Azumi dengan pandangan berbeda-beda.

"Apa tidak mengapa membiarkannya berjalan sendiri?" Tanya Kyoujuro yang khawatir dengan kondisi Azumi.

"Azumi tidak suka di kasihani. Dia akan baik-baik saja." Balas Sanemi dan pamit karena gagaknya yang memberikan laporan misi padanya.

.

.

"Ara, Azumi-san, sebelah sini." Panggil Shinobu.

Azumi menatap ruangan didepannya dengan ngeri, latihan pemulihan. Mengingatnya saja membuat Azumi merinding, apalagi dulu saat Kanae berinisiatif sebagai teman pemulihannya dulu. Gadis itu benar-benar akan sangat mengerikan.

Di dalam sana ada Tanjiro, Zenitsu dan seorang yang memakai kepala babi―entah siapa namanya.

"Kau ingin menyuruhku melatih mereka?" Tanya Azumi tepat sasaran. Shinobu mengangguk membenarkan.

"Aoi dan Kanao sedang sibuk mengobati pasien, aku sendiri juga sedang membuat obat bagi mereka." Shinobu tersenyum manis.

Azumi sedikit melirik ketiga pemuda itu dan mengangguk mengiyakan. Shinobu langsung tersenyum senang dan memeluk Azumi. Ia akhirnya keluar meninggalkan Azumi yang tengah berdiri di hadapan ketiganya tanpa topeng.

"Santai saja. Kalian tegang sekali." Ucapnya dengan gesture malas.

"T-tapi, anda seorang Pilar." Sahut Zenitsu. Remaja ini sangat sungkan dengan Azumi.

"Mantan Pilar," ralatnya dan mengusap kepala Zenitsu.

"Jadi, kalian akan melakukan latihan pemulihan. Sebenarnya ini sangat mudah, kalian bisa menganggap ini seperti perenggangan otot."

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang