二十九

314 60 2
                                    

Nee-san? Nee-san!

Tubuh Azumi serasa melayang, dia terus saja mendengar panggilan entah dari siapa. Perlahan Azumi mulai membuka matanya, hanya melihat gelap gulita.

Mou Nee-san jahat!

Ara~ Giyuu, jangan marah pada kakakmu.

"Giyuu?" Gumam Azumi dan menutup matanya, berusaha menyelam lebih jauh ke dalam suara-suara tadi.

Tsutako Nee-san, Azumi Nee-san sangat menganggu! Dia meninggalkanku lagi di hutan! Huwee..

Azumi.

Maaf, Tsutako. Lagipula kau harus lihat dia merengek sepanjang perjalanan pulang.

Ingatan samar-samar mulai muncul perlahan-lahan, Azumi meringis sakit memegang kepalanya yang terus berdenyut.

"Nee-san!" Pekik Giyuu kecil melihat kedua kakak perempuannya yang menjadi tameng untuknya.

"Azumi, bawa pergi Giyuu. Aku akan menahan iblis ini." Bisik Tsutako pada adik perempuannya itu.

"Tidak mau! Jangan gila!" Bentak Azumi tidak terima. "Nee-san harus tetap bersama kami!"

Raungan dari Iblis itu membuat ketiga anak itu tersentak kaget. Tsutako melihat kedua adiknya yang menatap Iblis didepannya dengan pandangan takut. "Azumi, Giyuu!"

Dengan berani, Tsutako menerjang Iblis itu dengan membuka jalan bagi kedua adiknya. Azumi segera menggendong Giyuu, berlari jauh ke dalam hutan dengan air mata yang sudah menetes.

"Nee-san.." gumam Giyuu sambil meremas baju Azumi. Dia tidak akan pernah bertemu Tsutako lagi, tidak akan pernah.

"Pegangan Giyuu!" Azumi mempererat pegangannya pada Giyuu yang ada di punggungnya.

Kaki kecil Azumi terus bergerak menjauhi Iblis yang mengejar di belakang mereka. Tiba-tiba saja, Azumi terhenti di sebuah tebing. Dia melihat ke sekitar, mencari jalan untuk kabur sebelum iblis itu menemukan mereka.

"Mau kemana kalian!?"

Azumi panik, dia melihat Giyuu dan menurunkannya. "Giyuu, kau harus kabur."

"Tidak, jangan! Aku tidak ingin meninggalkan Nee-san!" Tolak Giyuu, dia sudah kehilangan Tsutako, dia kini tidak mau kehilangan Azumi.

"Giyuu!" Azumi menggoyangkan bahu adiknya itu. "Aku akan menyusul oke? Tidak apa, kita akan segera bertemu.

Azumi mengelus kepala Giyuu sayang dan memeluknya erat. Dia segera mengusir adiknya itu. Giyuu berbalik, melihat Azumi untuk terakhir kalinya sebelum benar-benar berlari sejauh mungkin.

Iblis itu kini menemukan keberadaan Azumi, dengan tatapan mata lapar, Iblis itu langsung berusaha menangkap Azumi yang menghindar setengah mati. Berlari menerjangnya pun seperti bunuh diri. Azumi lalu melihat ke arah tebing, dan memancing iblis itu agar mengikutinya.

Ketika keduanya sudah sampai di ujung tebing, sang fajar terbit membuat Iblis itu melotot kaget. Tubuhnya terbakar dan mulai berteriak bak orang gila. Mendapatkan kesempatan bagus untuk kabur, Azumi segera berlari menjauh dari tebing namun Iblis itu segera menarik dirinya.

"Kyaaa!! Lepaskan aku!" Pekik Azumi yang melayang akibat diangkat oleh iblis itu.

"Grr!! Setidaknya aku harus makan sebelum mati―"

Iblis itu tergelincir di ujung tebing membuat keduanya terjatuh. Azumi menatap hutan, tidak bisa! Dia masih belum bertemu dengan adiknya.

"Giyuu!!"

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang