Jauh di dalam hutan, terdengar suara sahut-sahut bunyi pedang yang sedang menangkis serangan. Sekitarnya sudah sangat hancur ditambah dengan genangan darah dimana-mana membuat pemandangan itu terlihat mengerikan.
Trang!!
Disana terlihat seorang gadis yang sudah bermandikan darah. Setetes demi setetes darah menetes dari pedang Nichirin gradasi warna kuning hitam tersebut.
Nafasnya memburu, penglihatannya mulai memburam seiring berjalannya waktu. Tenaganya sudah terkuras habis untuk menghadapi iblis didepannya.
Tidak pernah terpikirkan kalau suatu hari nanti dia akan berhadapan dengan salah satu leluhur pernapasan.
"... Tidak buruk." Matanya melirik sekitar. "Walaupun sudah membunuh bawahanmu, kau masih bisa bertarung dengan baik rupanya."
"Tapi.. aku yakin kau tidak akan bisa bertahan lama."
Matanya yang tadinya buram menatap tajam iblis dihadapannya. Dia tau kalau iblis itu berusaha untuk mengguncang mentalnya.
Kuda-kudanya berubah serius, tenaganya kembali hanya untuk membunuh iblis dihadapannya saat ini. Jangan anggap remeh pangkat Hashira Petir miliknya!
"Jangan terlalu meremehkanku." Sudut bibirnya membentuk seringai. "Latihan bertahun-tahun tidak akan mengkhianati ku!"
Pernapasan Petir, bentuk pertama: Kilatan halilintar - sepuluh kali lipat!!
.
.
Pagi segera tiba. Melihat matahari yang mulai naik, iblis tersebut memutuskan untuk segera pergi.
Namum sebelum itu, ia cepat menyerang balik secara brutal sampai-sampai gadis itu kewalahan menahan serangannya.
"Sayang sekali, kita harus berpisah.."
Syut!
Crash!!
Gadis tersebut terkejut. Tubuhnya dengan refleks melompat mundur. Dirinya lengah, iblis itu berhasil melukai wajahnya dan menorehkan luka yang sangat dalam, ia yakin akan meninggalkan bekas.
"Cough! Cough!"
"Ajalmu sudah dekat sepertinya.."
Teng!!
Suara biwa terdengar, muncul sebuah lubang hitam dan segera menelan iblis tersebut meninggalkan gadis itu yang sedang berusaha untuk bernafas.
Dengan sisa tenaganya, ia segera memanggil gagak miliknya.
"Sora.."
"Kwak!"
Dengan tangan gemetar penuh darah, ia memberikan sebuah gulungan kecil. "Tolong berikan ini pada Oyakata-sama.. sepertinya.. aku sudah tidak memiliki banyak waktu.."
"Kwak! Bertahanlah! Para kakushi akan segera sampai!" Pekik gagak itu panik sekaligus takut.
Gadis itu menggeleng pelan, penglihatannya mulai memburam. "Jangan khawatir, Sora. Aku akan baik-baik saja. Jadi, tolong ya?"
Gagak tersebut terdiam sejenak sebelum akhirnya terbang menuju ke tempat sang atasan. Kepalanya mengadah ke atas menatap langit biru di pagi hari.
"Dengan begini.. tugasku sebagai Kaminari no Hashira telah selesai." Senyum kecil muncul sebelum akhirnya gadis tersebut menghilang tanpa jejak.
~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Long time no see, readers<3
•••
Don't forget to
vote and comment♡~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚
Fanfic[FOURTH BOOK] Untuk dia yang berjuang hingga akhir. Ketidakberhasilnnya dalam melindungi dan kekalahannya saat bertarung dengan 𝘔𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang berhasil membuat rasa bersalah yang teramat sangat m...