1.1K 149 11
                                    

Kediaman Uzui tampak rusuh karena ketiga istrinya. Sedangkan sang kepala keluarga duduk santai di halaman sambil menyesap ocha hangat miliknya sambil menikmati angin sepoi-sepoi.

"Hintsuru! Dimana kuenya?!"

"Suma-chan! Hati-hati!"

"Kyaaa!! Airnya tumpah!!"

Uzui hanya bisa tersenyum pasrah melihat betapa bersemangatnya ketiga istrinya.

"Berisik sekali."

Sanemi datang dengan wajah kesal. Sepertinya teriakan mereka terdengar hingga ke kediaman si ubanan itu.

"Tolong maafkan ketiga istriku, Shinazugawa." Uzui tergelak. "Mereka sedang ingin membuat pesta teh untuk Azumi. Mereka sudah dari pagi seperti itu."

Sanemi hanya berdecih namun ikut duduk di samping Uzui sambil menikmati sekitarnya. Uzui menawarkan teh padanya dan sedikit mengobrol ringan.

"Ngomong-ngomong," Sanemi menyimak tanpa menatap Uzui. "Kau dekat dengan Azumi?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku tidak sedekat itu dengannya." Pria itu menyeruput teh hangatnya. "Hanya penasaran. Kau dan Himejima-san adalah dua Hashira yang sangat dekat dengannya bahkan sebelum Kanae diangkat menjadi seorang Hashira."

"Terus?"

"Mungkin kau ingin menceritakan pertemuan awal kalian hingga Azumi menjadi seorang Hashira."

Sanemi sedikit melamun. Ternyata sudah lama ya, dia sebagai seorang Hashira disini.

"Hanya dari misi biasa dan bertemu dengannya yang saat itu menjadi seorang Hashira." Sanemi menjawab singkat.

"Aku menyuruhmu menceritakannya."

"Malas. Membuang-buang waktu."

"Kenapa kau dan dia mirip sekali?!"

"Jodoh mungkin."

Keduanya tersentak mendengar jawaban yang muncul dari balik pohon. Disana Kyoujuro sedang tersenyum lebar.

"Yo!"

"Rengoku! Tidak biasanya. Bagaimana misimu?"

Uzui menyuruh lelaki itu duduk dan menawarkan teh.

"Baru saja selesai!" Dia menatap rumah Uzui yang sangat ramai tersebut. "Berantakan sekali."

"Maklumlah, mereka bersemangat karena Azumi yang baru saja kembali."

Kyoujuro menatap kedua rekannya itu, sebuah pertanyaan muncul di benaknya. "Aku penasaran, seperti apa Azumi itu sebenarnya?"

Mendengar pertanyaan Kyoujuro, sontak keduanya kembali bertatapan.

"Bagaimana ya?" Uzui tersenyum. "Satu hal yang pasti. Dia adalah kuat dengan pendirian teguh. Wanita penuh energi positif dan pemberani. Dia tidak takut maut."

"Luar biasa!" Puji Kyoujuro berbinar. Pria 20 tahun itu sangat kagum dengan wanita yang 7 tahun lebih tua darinya itu.

"Kadang menyebalkan tapi orang yang penuh tekad." Sahut Sanemi tersenyum tipis.

Uzui menoleh. "Ayahmu lebih kenal baik dengannya. " Dia meletakkan jari di dagunya berfikir. "Jika di ingat-ingat, Azumi pernah memanggil Rengoku-dono dengan sebutan ayah."

"Benarkah?! Aku baru tahu!"

Kini Kyoujuro semakin penasaran dengan mantan pilar petir tersebut.

Tak berselang lama, Sanemi bangkit berdiri setelah kedatangan gagak kasugai miliknya. Dia harus menjalankan misinya.

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang