十四

888 127 7
                                    

"Tanjiro berhasil?" Gumam Azumi setelah mendapatkan penglihatan tentang adiknya itu yang berhasil lolos dari seleksi akhir pemburu iblis.

Dia menghela nafas lega, rasanya sedikit bebannya terangkat mengetahui hal tersebut. Dia jadi merindukan keduanya, terutama Nezuko. Pernah sekali ia melihat wujud iblis gadis itu dan ingin sekali memeluknya karena sangat kawaiii~

"Aku ingin memeluk Nezuko.." Azumi berujar lesu. Dia suka sesuatu yang imut dan menggemaskan dan semuanya berada pada diri anak-anak.

Itulah alasannya kenapa Azumi suka sekali dengan anak-anak dan sebaliknya pun, anak-anak juga banyak yang menyukainya.

"Oh, ya." Tangannya meraih surat dari Jigoro dan membacanya.

Azumi-chan, bagaimana kabarmu? Kakek sudah sampai di rumah. Ngomong-ngomong, dua murid ku kini sudah menjadi pemburu iblis! Hahahaha! Anak-anak yang luar biasa. Kau pasti mengenal salah satu dari mereka, Kaigaku kini sudah pangkat Kanoe! Kini tinggal Zenitsu yang baru saja selesai. Tolong doakan mereka ya!

Kakek Jigoro.

Azumi menatap surat itu dengan diam, tanpa sadar tangannya meremas kuat kertas tersebut dengan kesal.

Dia benci, benci saat penglihatan itu kembali muncul.

"Maaf, kakek."

Ada satu penglihatan yang sangat Azumi benci, bukan hanya itu, dia juga kecewa dengan apa yang telah dia lihat setelah pertemuannya dengan Jigoro.

"Tolong.. doakan aku juga." Gumamnya sambil membawa kertas itu untuk dibakar di perapian. "Agar bisa menyelesaikan semua ini." Katanya sembari menatap kosong perapian.

Dia berbalik pergi menuju ke sebuah danau di dalam hutan.

Danaunya tidak terlalu besar, dan ad engawa kecil bawah pohon rindang. Sekitarnya penuh dengan pohon-pohon yang menjulang tinggi seakan menjaga tempat tersebut.

"Bosan.."

Langkah Azumi terhenti melihat seseorang yang tengah berbaring di rumput dengan wajah datar sambil mengangkat tangannya membiarkan cahaya melewati sela-sela jarinya.

"Tokito?"

"Aku.. bosan.."

"Mengantuk?" Tanyamu dan ikut berbaring bersama Muichiro.

"Iya." Mata Muichiro perlahan mulai tertutup membuatnya terkekeh geli. Wajahnya benar-benar sangat imut.

"Tidurlah, aku akan menjagamu disini."

Sekelebat ingatan muncul di benak Muichiro, walaupun tidak jelas dan samar-samar, dia dapat mendengar suara dari ingatannya tersebut.

Nee-san, mau pergi?

Gomen, Muichiro. Ada hal yang harus nee-san selesaikan. Jaga dirimu ya.

Um. Aku menunggu nee-san.

...

Kenapa belum tidur?

Takut nee-san akan pergi.. kami sendiri lagi..

Tidurlah, aku akan menjaga kalian disini.

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang