Distrik Merah.
Tempat para bersenang-senang terbaik dimana nafsu menjadi bagian paling menyenangkan disini. Berlokasi di sudut Jepang, disinilah para pelacur-pelacur dengan harga tinggi mempertaruhkan seluruh hidup mereka untuk menjadi yang terbaik.
Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke mengaga melihat betapa ramai dan meriahnya tempat ini. "Wow!" Kagum Tanjiro dan melangkah melihat-lihat sekitar.
Azumi berdiri di sebelah Uzui. "Apa rencanamu mencari iblis itu?"
"Tidak ada!"
"Oh tidak―apa?"
Wanita itu menoleh seperkian detik setelah menyadari jawaban Uzui yang tidak sesuai ekspektasinya. Pria itu lalu tersenyum dan tertawa. "Tidak ada! Mereka yang akan keluar dengan sendirinya!"
"Hah?! Apa maksudmu!? Lalu untuk apa kita kemari dasar Uzui bodoh!!" Geram Azumi dan menggeplak lengan kekar Uzui dengan kekuatan penuh hingga membuat pria itu malah tertawa lebar. Ternyata Azumi hanya dipermainkan, wanita itu lalu menghela nafas kasar, tidak ingin mencari keributan di tempat ramai seperti ini.
"Dasar orang gila." Hina Azumi dan berbalik. Dia dikejutkan dengan ketiga anak laki-laki yang entah sudah menghilang kemana. "Dimana anak-anak itu?"
"Mereka hilang?!" Uzui yang kaget langsung mencari mereka yang ternyata berjalan-jalan cukup jauh dari pengawasannya dan juga Azumi. "Oi, dasar anak-anak bodoh! Jangan jauh-jauh dari kami!"
"Hoi babi!" Uzui menggendong Inosuke yang memberontak.
"Kau gila?!" Tariknya pada Zenitsu yang mimisan karena digoda gadis cantik di salah satu rumah bordil.
"Hei!!" Tanjiro dipukul oleh Uzui dengan kekesalan yang memuncak.
Ditengah keributan itu, Azumi hanya tersenyum maklum dengan senyuman di bibirnya. Kenapa semuanya menjadi kacau jika bersama Uzui? Benar, karena dia dewa kekacauan yang gila. Azumi memutuskan untuk berjalan duluan meninggalkan mereka berempat daripada menanggung malu.
Urat malu mereka sudah putus. Mereka orang gila. Batin Azumi sambil terus berjalan pergi menjauhi mereka bertiga.
"Argh! Dasar anak-anak gila Azumi bantu aku!" Panggil Uzui namun tidak ada jawaban sama sekali. Dia lalu berbalik melihat tempat berdiri Azumi yang sudah kosong. Dia menganga dan mencari ke sekeliling namun tidak dapat menemukan Azumi. "Azumi-san? Azumi-sannn!!!!"
"Aku tidak dengar." Gumam Azumi sambil menutup telinga dan mempercepat langkahnya.
.
.
Uzui akhirnya sampai di penginapan Wisteria yang ada di dalam distrik. Di sana, Azumi sudah duduk nyaman sambil meminum teh hijaunya. Wanita itu menoleh ke depan dimana Uzui sambil menggendong Tanjiro dan teman-temannya.
"Anggap saja simulasi punya anak." Ejek Azumi dengan senyuman menyebalkan di mata Uzui.
"Sialan!!" Kesal Uzui dan menurunkan ketiganya dengan kasar. "Anak-anak bodoh."
Kini mereka bertiga membuat rencana tentang penyusupan ke masing-masing rumah bordil dengan cara menyamarkan Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke. Ketiganya akan mereka jual agar bisa menyusup serta mencari informasi tentang iblis yang tersembunyi di dalam distrik dan rumah bordil yang dicurigai.
Perencanaan ini agak kacau karena Zenitsu yang nampak protes tentang Uzui yang ingin mencari istri yang disalahpahami oleh Zenitsu. Keduanya terlibat adu mulut sampai Uzui mengatakan bahwa dirinya mempunyai 3 istri yang membuat Zenitsu syok bukan main dengan pernyataan Uzui yang mengguncang mental Zenitsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚
Fanfiction[FOURTH BOOK] Untuk dia yang berjuang hingga akhir. Ketidakberhasilnnya dalam melindungi dan kekalahannya saat bertarung dengan 𝘔𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 yang menjadi momok menakutkan bagi semua orang berhasil membuat rasa bersalah yang teramat sangat m...