十三

918 140 11
                                    

"Ternyata kau ya?"

"Cepatlah, aku tidak ingin membuang-buang waktu."

Azumi tersenyum geli melihat pria yang sudah berjalan mendahuluinya tersebut. Setelah pembicaraannya dengan Tamayo kemarin, Kagaya dengan segera mengirimkan satu Hashira untuk menemaninya kembali ke kediaman keluarga Kamado untuk memeriksa Lily laba-laba biru.

Dan Giyuu di beri perintah agar menjaga Azumi dan bunga tersebut.

Mereka melakukan perjalanan dua hari dalam markas. Keduanya berlari agar menghemat waktu karena untuk membuat obat yang dimaksud oleh Tamayo, itu membutuhkan waktu yang lama.

"Tomioka-san, kita berhenti sebentar." Pinta Azumi dan berdiri diam pada depan rumah usang di daerah bersalju.

Rumah yang dulu hangat tersebut kini sangat dingin dan suram. Tatapannya sendu dan hanya menundukkan kepalanya, mendoakan keluarga Kamado.

Setelah berdoa, Azumi kembali berjalan diikuti oleh Giyuu dibelakangnya yang menatap punggung wanita itu dengan rumit.

"Apa yang mau kau tanyakan, Giyuu?" Pria itu tersentak mendengar Azumi yang memanggil namanya.

"Tanyakan saja." Azumi menoleh, "ingin menanyakan Sabito?"

Giyuu hanya diam sambil terus berjalan tanpa menjawab ucapan Azumi padanya. Wanita itu tersenyum kecil dan menghentikan langkahnya.

"Mereka merindukanmu."

Giyuu nampak melirik Azumi dengan dingin.

"Aneh."

"Aku berkata jujur, mereka merindukanmu dan Urokudaki-san."

Langkah Giyuu terhenti saat Azumi tiba-tiba saja mengusap lembut rambutnya. "Tidak perlu merasa bersalah." Ucapnya dan kembali berjalan meninggalkan Giyuu yang terdiam di tempat.

Dari kejauhan mulai terlihat sebuah goa yang berbeda tepat depan mereka. Saat memasuki goa, Giyuu terkejut, lihatlah betapa banyaknya bunga yang bermekaran sejauh mata memandang. Tunggu, ini seperti sebuah tempat yang memang telah dibuat.

Azumi menatap hamparan Lily biru dan mengambil tiga tangkai bunga tersebut, untuk jaga-jaga.

"Kau bisa merahasiakan tempat ini, Giyuu?"

"Aku bisa melakukannya."

Azumi menjelaskan secara singkat tentang blue spider Lily pada Giyuu. Dia memperhatikan dengan seksama sambil sesekali melirik hamparan bunga tersebut.

"Nishimura-sama! Ada surat Kwak!" Pekik Sora dengan sebuah surat yang terikat di kakinya.

"Surat?" Herannya dan membaca surat tersebut. Wajah yang awalnya serius berubah kaget dan segera berlari pergi meninggalkan Giyuu yang sweatdrop.

"Dia.. meninggalkanku?" Gumamnya lirih.

"Maaf Tomioka-sama! Ada tamu yang harus Nishimura-sama temui!"

"Sepenting itu?"

"Kwak! Sangat penting! Misi baru, Tomioka-sama ada misi di selatan, menurut informasi, ada iblis yang menyamar sebagai salah satu keluarga berpengaruh disana."

"Kau ini bukan gagak ku."

"Gagak mu terlalu lamban! Jadi aku langsung saja memberitahu mu!"

Memang benar, gagak Giyuu sudah sangat tua sampai-sampai sering terlambat memberikan informasi tentang misi yang akan dia lakukan.

"Souka..." Giyuu segera pergi kembali menjalankan misi dengan sebuah pertanyaan di kepalanya.

.

𝐎𝐩𝐩𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐢𝐭𝐲 | 𝐊𝐢𝐦𝐞𝐭𝐬𝐮 𝐍𝐨 𝐘𝐚𝐢𝐛𝐚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang