Gara tidak berbohong. Ia tidak tahu cara membuat nagasari. Satu-satunya yang ia tahu adalah Bunda suka nagasari. Itu saja. Saat mengajukan ide, Gara tidak menduga kalau anggota kelompoknya langsung setuju. Semua teman dekatnya paham betul kalau Gara sama sekali tidak tertarik dengan dunia masak. Daripada harus repot masak, ia lebih suka makan di luar.
"Modal baca di internet aja, nih?" Gadis di samping Gara menunjukkan layar ponselnya.
"Sebebas lo aja." Gara menjawab singkat. Kini ia malah fokus pada plester Micky Mouse yang membalut lukanya. Tanpa sadar ia terseret ke masa lalu.
"Micky Mouse banget?" Gara protes karena image badboy-nya rusak karena sebuah plester luka.
"Ini ciri-ciri orang nggak tahu diri. Udah terima aja. Lagian Micky Mouse gemes, tahu!" Nala membuka tasnya dan mengeluarkan kotak bekal.
"Lah, katanya mau makan mi pedes, kok, bawa bekal?"
Nala menyeringai, kemudian ia membuka kotak bekal itu dengan antusias. "Tara!"
Gara malah tidak terkesan sama sekali. Ia menunjukkan wajah datar tanpa ekspesi. Tidak lama setelahnya, ia malah buang muka.
Nala langsung protes. "Kok, nggak ada apresiasi sama sekali?"
"Gue cabut duluan." Laki-laki berseragam SMA itu bangkit dan segera menyampirkan tasnya.
Nala melongo. Ia terkejut, tetapi gerak refleksnya berhasil menahan Gara. "Lo kenapa, sih? Ngambek karena plester?"
Gara diam. Ia masih buang muka, tetapi ia tidak berusaha melepaskan pegangan Nala pada tasnya.
"Gue sama Mama abis buat nagasari karena waktu kita ke toko kue kemaren, kayaknya lo doyan banget liat nagasari di etalase."
Kata-kata Nala yang sudah panjang lebar, tidak dibalas oleh Gara.
"Lo suka nagasari, kan? Enak, lho." Nala melepaskan tangannya yang menahan Gara, kmudian ia mengambil satu potongan nagasari dan menyodorkannya pada laki-laki bermata sipit di hadapannya.
"Gue cabut." Gara berbalik dan meninggalkan Nala yang masih menyodorkan nagasari padanya.
Gara tidak pernah bercerita tentang nagasari pada Nala. Ia memiliki ikatan khusus dengan makanan satu itu. Bisa dibilang nagasari adalah comfort food baginya. Sejak Bunda tiada, Gara jadi semakin jarang makan nagasari, paling banyak dua kali setahun.
Nagasari akan selalu ada pada hari ulang tahun Bunda. Gara suka makan nagasari sendirian karena tidak ada orang lain yang menyukai nagasari sebanyak Bunda.
"Gar, tolong loyangnya."
Seruan dari rekan timnya berhasil menarik Gara kembali. Ia segera mengambil loyang yang ada di meja.
"Lo jangan kebanyakan ngelamun, deh. Gue juga nggak ngerti ini gimana buatnya. Fokus, dong."
Gara hanya mengangguk. Ia tidak berniat menyepelekan perlombaan ini, tetapi entah mengapa fokusnya sudah terpecah sejak melihat Arka dan Nala yang kelihatan sangat akrab.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNORLAX ✓
RomanceQueenala selalu percaya kalau satu-satunya anggota keluarga yang bisa ia pilih adalah pasangannya. Nala masih berusia 18 tahun ketika memutuskan menyudahi pencariannya. Ia memilih satu laki-laki yang ia percaya bisa jadi jodohnya kelak. Laki-laki i...