Disclaimer : BoBoiBoy © Monsta. Tidak ada keuntungan material apapun yang diambil dari fanfiksi ini.
.
.
.
"Shielda!"
Shielda yang tengah termenung di kamarnya menoleh, berdecak melihat sang penganggu yang berekspresi panik.
"Ada apa?"
"Aku baru dapat kabar dari Ying—"
"Aku tidak mau dengar apa-apa dari Ying," dengkus Shielda malas.
"Yaya pingsan." Kalimat Fang berikutnya membuat Shielda terkejut. "Dia jatuh dari tangga. Sekarang ... dia di rumah sakit."
"Apa?" Shielda membelalak. "Bagaimana bisa?"
"Aku tidak tahu," Fang menggeleng. "Aku baru dapat telepon dari Ying. Lebih baik kita segera menyusul ke sana."
Shielda mengangguk. Ia segera beranjak dan mengambil dompet serta tasnya. Shielda baru hendak mengikuti Fang, tapi kemudian langkahnya terhenti.
"Apa ini akal-akalan kalian untuk membuatku menemui Yaya?" Shielda menyipitkan mata curiga.
"Tentu saja tidak," Fang berdecak. Ying benar-benar panik saat meneleponku tadi. Dan .. aku mendengar suara perawat. Dia pasti sudah di rumah sakit sekarang."
"Yang benar?"
Fang kembali berdecak tak sabar. "Sudahlah. Kalau kau tidak mau pergi, aku akan pergi sendiri."
"Ya, baiklah. Aku ikut," sungut Shielda. Ia menyambar ponselnyanya di atas meja kemudian bergegas menyusul Fang.
.
.
.
"Oh, Pak Kaizo!"
Ying langsung bangkit dari kursi tunggu saat Kaizo menghampiri dengan wajah khawatir. Taufan dan ibunya juga belum lama datang dan kini tengah ikut menunggu bersamanya.
"Bagaimana Yaya?" tanya Kaizo segera.
"Dia sedang ditangani di dalam," Ying menunjuk IGD di belakang mereka.
"Bagaimana kondisinya? Apa lukanya parah?"
"Lukanya tidak terlalu parah," kata Ying. "Tapi kita harus menunggu sampai Yaya siuman dan mendengar diagnosa dokter untuk tahu seberapa buruk cederanya."
"Baiklah."
Ying mempersilakan Kaizo duduk, tapi dosennya itu memilih tetap berdiri menunggu. Ying juga ikut berdiri seraya menatap cemas ke jendela kecil di pintu, melihat bagaimana dokter dan beberapa perawat tengah menangani Yaya.
"Ying!"
Ying menoleh, mendesah penuh kelegaan melihat Shielda bergegas mendekat bersama Fang.
"Shielda!"
Ying segera berlari dan memeluk Shielda erat. Rasa takut dan cemas yang terbendung sejak ia melihat Yaya terbaring pingsan di bawah tangga, tumpah begitu saja dalam isakan di pundak Shielda.
"Bagaimana dengan Yaya?" tanya Shielda.
Ying tak sanggup menjawab. Ia hanya memeluk Shielda erat dan menumpahkan rasa takutnya.
Shielda menepuk-nepuk punggung Ying seraya membalas pelukannya. Mereka tidak mengatakan apapun, sampai suara dokter mengalihkan atensi semua orang yang tengah menunggu.
Ying menarik diri dan segera mengusap air matanya.
"Bagaimana keadaannya?" Kaizo yang lebih dulu menghampiri dokter dan langsung bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Angles
Fanfiction[TAMAT] Cinta segitiga? Cinta segiempat? Dilihat dari manapun, cinta itu rumit dengan banyak sudut yang sulit dijangkau. Jika hati sudah memilih, enggankah takdir membuka jalan? AU/college!AU