02. Paper birds

386 89 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





.




Sera baru saja mengetahui kalau ternyata kakaknya, Oh Sehun, berteman baik dengan kakak pertama Sunoo yang bernama Kim Wonwoo. Mereka dulu satu fakultas dan kebetulan kembali bertemu di rumah sakit dengan tujuan yang sama; menemui adik mereka masing-masing. Tentunya Sehun langsung bercerita banyak hal pada sang adik sekaligus melepas rindu karena jarang mengunjungi Sera karena pekerjaannya yang sulit ditinggal. Dan berkat sang kakak, Sera juga mengetahui kalau ternyata Sunoo mengalami masalah yang parah pada paru-parunya. Sehun mengetahuinya karena Wonwoo sendiri yang menceritakannya. Tetapi yang pasti Sera tidak tahu jelas penyakit apa yang sebenarnya diderita pemuda ceria itu. Dan satu hal yang tak kalah membuatnya terkejut adalah Sunoo enggan menjalani operasi. Padahal jika ia melakukannya, dia bisa kembali sehat seperti sedia kala.

"Sunoo?" Sera memanggil, mengintip sedikit dibalik pintu kamar inap Sunoo.

Sang pemilik nama pun menoleh, memicingkan mata untuk melihat lebih jelas siapa yang hendak masuk. Begitu ia menyadari bahwa sosok itu adalah Sera, Sunoo langsung tersenyum lebar hingga deretan giginya terlihat. "Sera?? Masuklah!"

Pintu dibuka dengan ragu. Sera melangkahkan kakinya memasuki kamar Sunoo yang terasa begitu sunyi. Ini merupakan kali pertama ia memasuki kamar inap Sunoo. Ada tabung oksigen di dekat kursi yang diduduki pemuda itu yang tengah sibuk membuat sesuatu di atas meja. Terlihat begitu banyak kertas berwarna yang berserakan di sana. Sera menutup pintunya kembali, lalu memandangi tiap inci kamar Sunoo yang terasa lebih hangat. Namun, entah mengapa justru ruangan ini terasa menyesakkan. Ada banyak botol obat yang tergeletak di atas nakas, tampak sangat berantakan.

"Apa yang kau lakukan? Duduklah." titah Sunoo seraya memutar tubuh, menghadap ke arah Sera yang masih berdiri bagaikan patung.

"A-ah iya."

Sera menarik salah satu kursi untuk ditempatkan tak jauh dari Sunoo, lalu ia duduk di sana. Matanya tak lepas menatap lekat ke arah pemuda Kim itu yang asik dengan dunianya sendiri bersama kumpulan kertas berwarna. "Kau sedang apa?"

Sunoo menoleh singkat, menjawab dengan seulas senyum. "Burung kertas. Katanya jika membuat burung ini sebanyak 1000, keinginanmu akan terkabul."

Mendengar itu, Sera tak mampu menahan tawanya dan meledak begitu saja. Tak disangka, Sunoo mempercayai hal-hal seperti itu. "Astaga Sunoo, kau percaya hal konyol seperti itu? Ini benar-benar lucu hahahaha!!"

Sunoo memutar bola matanya dengan malas. Tak peduli dengan ejekan Sera yang terlontar dan tawa ledekannya yang terasa mengusik. Tapi terlepas dari hal itu, Sunoo merasa senang karena berhasil membuat gadis itu tertawa lepas. Seketika ia merasa bersalah lagi karena dulu, mungkin dirinya sering membuat Sera menitikkan air mata.

"Ini adalah harapanku, Sera. Aku akan membuat burung ini setiap hari sebagai satu-satunya alasanku untuk bertahan." jawab Sunoo sambil membuat lipatan pada kertas berwarna hijau, terlihat sangat cekatan. "Bagaimana denganmu? Kau juga punya sesuatu sebagai alasanmu bertahan kan?"

『√』Paper Plane | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang