04. He's coming

237 71 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Sunoo menekan ragu bel rumah pada dinding dekat pagar. Ia menunggu dengan sabar, merasa gugup sambil menautkan jari jemarinya. Rumah besar dengan halaman yang luas itu tampak sepi, membuatnya semakin ragu jika sang tuan rumah ada di dalam.

Ia menghela napas, hendak berbalik tapi tiba-tiba pintu rumah terbuka. Dari balik celah pagar, Sunoo melihat sosok wanita paruh baya yang tergopoh-gopoh melangkah menuju pagar. Dia adalah wakil kepala sekolahnya, alias tak lain adalah ibu dari Oh Sera.

"Eoh? Kim Sunoo?!! Astaga maaf membuatmu menunggu panas-panasan di sini. Ayo masuk, Nak!" wanita itu berseru heboh sambil membuka pagar rumahnya, mempersilakan Sunoo untuk segera masuk.

Pemuda Kim itu tersenyum canggung, membungkuk ke arah Ibu Sera yang tersenyum begitu cerah. "Maaf mengganggu waktunya, Bu."

"Jangan bicara begitu. Ibu justru sangat senang kau datang." balasnya seraya masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Sunoo yang melangkah di belakangnya. Kedua maniknya menatap kagum isi rumah Sera yang terlihat mewah. Lantainya bahkan terbuat dari marmer mahal. Seketika ia merasa ciut dan tak layak. Sunoo bukanlah apa-apa dibanding semua yang dimiliki gadis itu.

"Itu kamar Sera." ucap sang Ibu, menunjuk sebuah kamar dengan pintu kayu bercat putih beserta stiker karakter game yang tertempel. Padahal Sunoo belum memberi tahu tujuan ia datang ke sini, tapi Ibu Sera seakan sudah paham. "Kau bisa langsung menemuinya. Ibu akan membuatkan minuman dulu untukmu."

Sunoo ingin melayangkan protes bahwa beliau tak perlu repot-repot, tapi wanita itu terlanjur melengos pergi ke dapur. Menghela napas, Sunoo pun mengayun tungkainya menuju kamar Sera yang tertutup rapat. Entah mengapa jantungnya berdegup keras dan ia sangat gugup. Telapak tangannya bahkan berkeringat. Ia lantas mengetuk pintunya dan samar-samar mendengar suara gadis itu yang menyuruhnya untuk masuk.

Tanpa berpikir panjang, Sunoo segera membuka pintu dan langsung dihadiahi pekikan keras dari Sera yang tengah bersandar di ranjang sambil memainkan ponsel.

"Yak! Kim Sunoo!! Kenapa kau bisa ada di sini?!"

Pemuda itu terkekeh kaku, melambai ringan ke arah Sera. "H-halo, Sera." sapanya dengan canggung, merasa takjub dan heran karena gadis itu masih terlihat beringas meskipun kondisinya tengah sakit.

Sera mendengus kesal, memalingkan wajahnya. Ia pikir yang mengetuk pintu adalah sang Ibu dan karena itu ia langsung menyuruhnya untuk masuk. Namun, rupanya yang muncul adalah sosok yang sangat ia hindari. Sera tiba-tiba teringat ucapan Sehun yang mengatakan padanya bahwa Sunoo lah yang membawanya ke rumah sakit saat ia mendadak pingsan. Pemuda itu berlari bagai orang kesetanan. Sang kakak memberi tahunya kalau saat itu wajah Sunoo terlihat begitu khawatir dan matanya berkaca-kaca. Ia bahkan tak tidur dan enggan pulang sampai akhirnya Sehun berhasil membujuknya. Sera khawatir kondisi Sunoo akan buruk setelah berlari menggendongnya ke rumah sakit. Pemuda itu tak boleh kelelahan dan ia takut paru-paru Sunoo bermasalah karena dirinya.

『√』Paper Plane | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang