Sunoo menjalani hari yang menyenangkan akhir-akhir ini. Semua proker OSIS telah berhasil dilaksanakan dan hanya dalam hitungan bulan, ia akan melakukan serah terima jabatan ke pengurus berikutnya. Sunoo juga merasa belakangan ini udara terasa begitu segar hingga membuat pikirannya tenang. Dia tak lagi merasa keberatan melewati hari demi hari walau semua rutinitasnya tetap sama. Sunoo juga tak lagi mengeluh, tidak lagi merenungi banyak hal berat dan mulai rutin meminum obat tanpa perasaan jenuh maupun jengkel yang biasanya selalu ia rasakan. Dunia terasa indah dalam sekejap dan banyak hal baik datang di hidupnya. Mulai dari kondisinya yang cukup stabil, Wonwoo yang mendapat pekerjaan lebih layak, hingga Sera yang sudah bisa kembali masuk sekolah hari ini usai keluar dari rumah sakit seminggu yang lalu. Jay bahkan tidak pernah lagi mengusiknya dan justru meminta maaf dengan tulus padanya akibat tindakannya kala itu di lapangan sekolah.
"Tanganmu sangat dingin. Ada yang sakit?" tanya Sunoo seiring dengan langkah kaki keduanya yang menyusuri wilayah sekolah. Tangan besarnya menggenggam erat tangan kurus Sera, mengalirkan kehangatan.
Gadis itu menggeleng, masih setia menundukkan kepala. Sunoo yang paham akan perasaan Sera pun langsung memutar langkah menuju ruang musik di mana tidak ada orang lain selain mereka di sana. Sunoo tahu, Sera masih merasa takut dan tak percaya diri akan kondisinya dan juga karena ia pingsan di acara pensi kala itu. Butuh perjuangan untuk meyakinkan Sera kembali ke sekolah. Sunoo membujuknya berulang kali, sekaligus berusaha mengembalikan karakter Sera yang entah sejak kapan menghilang. Gadis dingin itu sekarang berubah menjadi sosok yang tak percaya diri. Biasanya, Sera sangat acuh tentang apapun selain hal yang menyangkut tentang pelajaran. Dia tak pernah mengurusi semua yang terjadi di sekitarnya, bahkan tak peduli akan omongan orang tentangnya. Namun, kini ia berbeda dan Sunoo merasa begitu terluka. Dia merasa gagal karena nyatanya kini Sera justru kehilangan dirinya sendiri. Sunoo mulai tak yakin apakah ia bisa benar-benar mengembalikan warna yang hilang pada hidup gadis itu. Dia tak yakin apakah dia bisa melengkapi puzzle piece Sera yang beberapa bagiannya telah hilang.
Sunoo mulai goyah, tapi dia tak menyerah. Karena tujuannya adalah dekat dengan Sera dan mengenalkannya berbagai hal. Sunoo harus memastikannya bisa melangkah sendiri, menopang tubuhnya sendiri tanpa uluran tangannya sebelum ia benar-benar pergi.
Dan jika semua itu terjadi, maka tugasnya sudah selesai.
"Ingin pulang?" tanya Sunoo akhirnya. Mengatakan kalimat yang sebenarnya sangat enggan ia ucapkan karena Sera pasti menyetujuinya. Sunoo tak bisa memaksa walau kenyataannya dia sangat ingin Sera memberanikan diri.
Namun, Sera menggeleng. Dia tak mengucap sepatah katapun, tapi tangannya yang gemetar telah menjelaskan segalanya. Demi tuhan, Sera ingin menangis. Dia juga tidak tahu mengapa dirinya seperti ini. Tatapan semua orang seolah tertuju hanya padanya dan untungnya Sunoo memiliki kepekaan tinggi sehingga membawanya ke tempat ini walau ia tak mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
『√』Paper Plane | Kim Sunoo
FanfictionLewat sebuah pesawat kertas yang jatuh di dekat kakinya, Oh Sera bertemu dengan Kim Sunoo, sang Ketua OSIS yang dulu sering mengganggunya. Sosok lelaki yang sempat menoreh banyak momen pahit di lembar hidup Sera dan keduanya justru dipertemukan deng...