07. Let's skip class

190 57 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












"Aku tahu aku salah, Sera! Tak bisakah kau memberiku satu kesempatan lagi??"

Suara Jay yang terdengar frustasi menggema di lorong belakang gedung sekolah. Dia merasa kesal karena Sera hanya diam sedari tadi sejak mereka bertemu.

"Apa kau memanggilku ke sini hanya untuk mengatakan kalimat sampah seperti itu?" Sera membalas begitu dingin usai membisu begitu lamanya, menyentak kasar tangan Jay yang menggenggam tangannya. Kilat kebencian dan kekecewaan tumpah ruah pada kedua manik kelam matanya. "Aku tidak butuh kebohonganmu, Jay. Kalau kau mencintaiku kenapa kau bermain di belakangku? Kau pikir aku mainan yang bisa kau buang dan kau ambil lagi sesuka hatimu?"

Jay cukup terkejut mendengar jawaban Sera yang terasa menusuk hati. Gadis itu bahkan tidak lagi menatapnya dengan binar ceria seperti biasanya. Kedua netra itu berubah menjadi begitu dingin dan tajam. "Aku minta maaf, Sera. Aku baru menyadari kalau aku hanya mencintaimu. Aku—"

"Sudahlah." potong Sera. Menyorot tajam dan sinis pada sosok di hadapannya. "Aku bukan tipe orang yang akan memberi kesempatan lagi dan lagi. Asal kau tahu, bahwa jatuh cinta padamu adalah hal yang paling aku sesali. Jadi tolong berhenti memintaku untuk kembali padamu."

Usai mengatakan hal itu, Sera berbalik hendak pergi. Namun, kakinya yang baru maju selangkah mendadak berhenti saat Jay kembali bersuara dengan membawa nama seseorang yang sontak membuat kening gadis itu berkerut.

"Apakah kau seperti ini karena Kim Sunoo?" tanya Jay dengan menyunggingkan senyum miring. "Kau seperti ini karena dekat dengannya kan? Sejak kapan?? Bukankah kalian sangat bermusuhan?"

"Jangan membawa-bawa Sunoo ke dalam permasalahan kita." tegas Sera, mengepalkan tangannya. Senyum remeh yang terlukis pada bibir mantan kekasihnya itu menghadirkan rasa tak nyaman pada hatinya.

"Lalu apa?? Aku benar kan?! Kau dekat-dekat dengannya sementara di sini aku tersiksa karena kau selalu mengacuhkanku!"

Nada suara Jay mulai meninggi, membuat gadis itu tersentak kaget. Sikapnya yang pemarah seperti inilah yang sangat dibenci oleh Sera dan membuatnya takut. Namun, meski begitu kini ia berusaha untuk tak terlihat gentar. "Hubungan kita sudah selesai, Jay! Apalagi yang kau harapkan?? Terserah diriku ingin melakukan apa dan itu bukan urusanmu. Kau bukan lagi kekasihku, untuk apa melarangku dekat-dekat dengan orang lain?! Lagipula aku lebih nyaman dengan Sunoo daripada denganmu!"

Mendengar itu, kedua tangan Jay terkepal kuat. Rahangnya mengeras hingga urat-urat lehernya mencuat. Amarahnya terbakar hingga ke ujung kepala dan sebelah tangannya terangkat, bersiap memukul gadis itu yang berdiri gemetar dan menutup matanya dengan rasa takut.

"Dasar gadis murahan!"



Grep!


Sera membuka matanya kala ia tak merasakan apapun. Ia membuka mata, menangkap presensi Sunoo yang datang dan mencekal kuat tangan Jay yang terayun bebas hendak menamparnya. Tatapan pemuda itu terlihat begitu marah dan wajahnya yang kebas.

『√』Paper Plane | Kim SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang