"Pindah ke B, pindah ke B!! Yak, Kim Sunoo apa yang kau lakukan?!!"
"AH KAMJAGYA!!" Sunoo tersentak ke belakang hingga nyaris terjungkal dari kursi saat karakter gamenya mati tertembak. Ia mengusak rambutnya dengan frustasi, menatap lelah layar komputer di depannya.
"Ck, dasar bodoh. Sudah kubilang pindah ke B, kenapa kau masih di A?! Spikenya jadi jatuh di tempatmu, astaga..." gerutu Sera, marah-marah karena Sunoo tak bermain dengan serius. Keningnya berkerut kesal dan tatapannya masih fokus menatap ke layar.
Sunoo mendecak sebal. Tak terima disalahkan padahal itu memang kesalahannya. "Sova yang melemparkan spikenya padaku! Bukan aku yang membawanya dari awal. Kenapa juga harus aku dulu yang maju sih?!"
"Itu karena kau duelist, bodoh! Salah sendiri mengapa memilih role duelist."
"Ck, menyebalkan! Game ini sangat menguras emosi dan membuatku terkejut berkali-kali. Jantungku mau copot rasanya." Sunoo menggerutu dengan bibir mengerucut kesal. Ia melepas headphonenya, lalu keluar dari game begitu saja yang seketika langsung dihadiahi teriakan dan pelototan Sera.
"Yak!! Kenapa kau keluar?? Kau akan direport pemain lain!"
"Aku tidak peduli."
Sera mendengus. "Itu akun milik kak Sehun, Sunoo. Dia pasti marah setelah tak bisa bermain selama sebulan karena direport."
Sunoo tak merespon ucapan itu, memilih bangkit dari duduk dan mengambil salah satu novel di rak buku Sera, lalu mulai membacanya dengan tenang. Sesekali ia melirik gadis itu yang masih sibuk dengan gamenya. Suara mouse yang diklik berkali-kali dan keyboard yang ditekan penuh emosi pun terdengar sampai akhirnya Sera melepas headphonenya seraya menghela napas berat.
"Sudah selesai? Kau menang?"
Sera melirik tajam ke arah Sunoo yang duduk menyilangkan kaki bersama novel di tangannya. "Jelas kalah karena timku tidak sebanding dengan tim lawan karena kau keluar. Untung saja aku tidak main competitive, kalau iya pasti rank-ku sudah turun. Aku tidak akan pernah mengajakmu main valorant lagi, Sunoo."
Pemuda Kim itu tertawa renyah. Puas sekali melihat kekesalan yang meledak-ledak di wajah Sera. Gadis itu benar-benar sangat sensitif dan mudah emosi jika sudah bermain game. "Well, ternyata kau sangat jago memainkannya, Sera. Pasti rank-mu tinggi ya?"
Sera tak membalas pertanyaan itu, melainkan langsung membuka plastik makanan yang sebelumnya dibawa Sunoo tadi. Kedua matanya langsung berbinar-binar dan ekspresi suramnya seketika lenyap. "Kau bawa macaroon lagi??"
"Iya, kenapa? Mau kubawakan yang lain?"
Gadis itu menggeleng, tersenyum ceria. "Terima kasih, Sunoo. Aku sangat menyukainya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
『√』Paper Plane | Kim Sunoo
FanfictionLewat sebuah pesawat kertas yang jatuh di dekat kakinya, Oh Sera bertemu dengan Kim Sunoo, sang Ketua OSIS yang dulu sering mengganggunya. Sosok lelaki yang sempat menoreh banyak momen pahit di lembar hidup Sera dan keduanya justru dipertemukan deng...