Selamat milim.....
Jangan lupa tinggali jejak kalian di komentar, tiket untuk mendapat pasword dari chapter ending cerita ini ^_^
Typo bertebaran.....
.
.
.
" disini aja Fit makannya "
Sudah terhitung lima harian lebih,Radika selalu saja mengajaknya untuk tidak ber-interaksi banyak dengan Jendra dan lainnya. Fitri juga bingung kenapa Radika bisa bersikap seperti ini.
" mau sama yang lain ka " Radika langsung menggelengkan kepalanya tentu saja tidak mengizinkan Fitri untuk bergabung dengan mereka.
" udah disini aja, sama aja kan" Radika pun berujar sembari menarik lengan Fitri agar segera duduk di sebelahnya.
" gak mau ka, aku mau sama yang lain" tolak Fitri kembali, gadis mungil itu menepis telapak tangan Dika yang menggenggam pergelangan tangannya.
" tapi aku gak mau Fit....."
" jangan paksa aku " ucap Radika melanjutkan perkataannya.
" aku gak maksa kamu buat ikut, kalo kamu mau disini ya udah gak papa, aku mau gabung sama Jevan dan yang lainnya disana " Fitri pun langsung berlalu pergi meninggalkan Dika yang menatap datar kepergiannya, Radika selalu berpikir apakah dia sudah benar melakukan keinginan Mahen yang menyuruhnya untuk menjauhkan Fitri dengan Jendra dan Jevan? Tapi Radika juga harus mau menerima resiko jika suatu saat nanti Fitri memandang kesal kepadanya.
" mas Mahen maaf, sepertinya gue gak bisa jauhin Fitri dari mereka berdua" gumam Radika pada dirinya sendiri, kedua mata Radika masih melihat keberadaan Fitri yang sudah bergabung dengan mereka, bahkan gadis mungil itu sudah mengambil duduk di tengah Jendra dan juga Jevan, itulah yang membuat Radika pesimis akan niatnya yang ingin membantu Mahen menjauhkan Fitri dari dua laki-laki kembar itu.
.
.
" mana si Radiknya Fit..?" Tanya Indah pada Fitri yang baru saja bergabung dengan mereka.
" disana.... " ucap Fitri menolehkan kepalanya sebentar kearah belakang, Indah pun mengikuti arah pandang Fitri, dan memang benar si Radika ada disana sedang duduk termenung.
" kenapa gak ikut gabung " sekarang giliran Kayla yang bertanya.
" gak mau, aku udah ngajakin dia tapi dianya gak mau ikut, ya udah aku tinggalin aja " ujar Fitri menjawab pertanyaan dari Kayla, gadis berambut hitam itu hanya bisa mangut-mangutkan kepalanya.
" Van..... aku mau makan, lepasin dulu dong tangan kamunya " Fitri mulai mengeluh terhadap Jevan yang memeluk lengan kanan Fitri terhitung sejak Fitri datang kemari.
" ya ampun cowok lo dah.... posesif banget " Kayla menyeletuk sembari menyenggol sikut Indah yang menyebabkan sesuap baso yang harusnya masuk kedalam mulut Indah berganti jatuh menggelinding kebawah lantai.
" kalo mau nyenggol liat-liat dong babi.... baso gue cosplay jadi kelereng tuh" Indah berujar dengan kesal, Kayla hanya tertawa melihat baso yang akan Indah makan menggelinding ke bawah lalu tidak lama kemudian di injak oleh siswa lain yang lewat di sebelah meja mereka.
" aduh sialan malah di injek, baru juga gue mau ambil " keluh Indah menatap horor kearah siswa yang telah berani menginjak baso miliknya.
" ya kali di ambil sih "
" mubazir "
" si gila...mencret-mencret baru tau lo"
Bodoamat sama Indah, Jevan tidak mau ambil pusing, karena bagi Jevan yang terpenting sekarang itu adalah Fitri, bisa dekat lagi dengan Fitri setelah lima hari dipisahkan oleh mahluk hidup bernama Radika. Jevan sudah mendapatkan sangkaan jikalau Radika ingin mencoba menjauhkan dirinya dengan Fitri, tapi tidak semudah itu, seberapapun Fitri menjauh pasti akan kembali pada rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Seven Brother
FanfictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA...! kisah seorang gadis bersama ketujuh saudara laki-lakinya