27. tripel date

447 51 73
                                    

Hai


Typo bertebaran.......















.

.
















Beberapa menit sebelum Fitri dinyatakan hilang.....

" disini juga lo Fit...?" Seseorang dengan suara yang begitu dihafal menyapa Fitri yang baru saja keluar dari dalam bilik toilet.

" indah " ujar Fitri kemudian, emang gak salah suara yang tadi menyapa Fitri memang suaranya Indah. Indah menghampiri Fitri yang berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan, ponsel bermerek iPhone Fitri letakan di dekat kaca.

" sama siapa ?" Tanya Indah kemudian. "Sama pacar kamu" ujar Fitri menjawab pertanyaan dari teman sekelasnya itu. "Ooohh si Jendra" Fitri membulatkan kedua matanya merasa kaget, begitu juga dengan Indah yang langsung menangkup mulutnya sendiri.

" lakik lo Jevan dah... buset kenapa bisa salah nyebut gitu ya" monolog Indah pada dirinya sendiri, gumaman dari gadis tinggi itu masih terdengar oleh Fitri, Fitri hanya bisa terkekeh saja mendengarnya.

" kalo kamu sama siapa kesini,?" Fitri membalik memberi pertanyaan pada Indah yang sedang merapihkan rambutnya. "Sama Kayla" Fitri mangut-mangutin kepalanya "pacar lo juga ikut" Fitri sontak saja berhenti melakukan kegiatan mencuci tangannya dan segera memutar tubuhnya kearah Indah sembari menaikan sebelah alisnya.

"Pacar?"

"Si radik.... gak sengaja ketemu dijalan, luntang-lantung kek gembel, karena gue baik jadi gue nawarin tuh anak buat ikut kesini" Fitri terkekeh, Indah kembali melanjutkan merapihkan rambut panjangnya. "Radika bukan pacar aku" Indah berdehem "iye gue ralat, mantan pacar maksudnya".

" emangnya lo gak ada niatan buka hati lo buat Radika lagi?" Tanya Indah menghadapkan tubuhnya, untuk berhadapan langsung dengan tubuh mungil Fitri, indah dan fitri memiliki tinggi badan yang berbeda. Indah dengan 168 cm dan Fitri hanya 164 cm.

" gak tau " Indah hanya tersenyum menanggapinya. " ya udah terserah lo aja Fit, yang terbaik buat lo" Fitri mangutin kepalanya.

" mau ikut gue naik arumjeram gak? Si Kayla sama Radik lagi ngantri tuh, kalo mau ikut ya udah ayo keburu mereka naik duluan" Indah mengajak Fitri untuk ikut bersamanya.

" mau izin dulu sama mereka"

" Jevan?"

" Jendra juga" Indah membulatkan mulutnya ber-oh ria "Jendra juga ikut"

" iya "

" ya udah izin dulu, gue anter" Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, Indah pun langsung meraih pergelangan tangan Fitri, kedua gadis cantik itu pun pergi keluar dari kamar mandi. Tanpa Fitri sadari ponsel miliknya tertinggal di dekat wastafel.

.

.

" mana ...? Lakik gue sama kembarannya gak ada tuh" Indah celingukan mencari keberadaan dua saudara kembar itu, Fitri juga ikut menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri siapa tau dua kakak nya sedang pergi ke salah satu tempat dekat sini.

"lagi ke toilet juga kali Fit"

"Mungkin" jawab Fitri seadanya.

" lebih baik lo ikut gue aja " ajak Indah kembali.

" kalo mereka berdua nyari aku gimana?" Indah menyungginkan sudut bibirnya sedikit lalu berkata. "nanti gue bilang Jevan" ujar Indah sambil menggerakan ponselnya, Fitri tersenyum setidaknya mereka berdua gak akan mencemaskannya.

My Seven Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang