..
.
Typo bertebaran......
.
.
.
.
.
" tuan Andara..." ucap Erina menghampiri Andara yang sedang duduk di kursi kebesarannya, bersama dengan Angga dan juga Satria yang baru saja memasukan sepotong apel ke dalam mulutnya. Ternyata panggilan yang di tujukan Erina pada Andara membuat Angga dan Satria menolehkan kepala kearanya dengan serempak. Sekarang ada tiga pasang mata yang tengah menatap kearahnya, Erina sedikit gugup melihat tatapan tajam dari Andara dan Angga namun berbeda dengan Satria yang menatap lembut kearahnya sembari mulut yang sibuk mengunyah buah apel.
" ada apa...?" ujar tuan Andara memberikan kode pada Erina untuk segera bergabung dengan mereka. Erina menganggukan kepalanya patuh, berjalan beberapa langkah ke depan berhenti tepat di samping Satria yang masih sibuk dengan buah apel miliknya. "duduklah" tuan Andara pun menyuruh gadis berkuncir kuda itu untuk duduk di kursi kosong. Dan Erina langsung memposisikan tubuhnya duduk di sebelah Satria.
" ada yang ingin Erina bicarakan padamu tuan " Andara menganggukan kepala, Angga yang mendengar itu pun langsung membenarkan posisi duduknya, dia ingin tahu sesuatu apa yang akan gadis itu bicarakan pada ayahnya.
" tadi pagi, saat Erina pergi ke ruang guru, Erina tidak sengaja mendengar perbincangan salah seorang guru yang mengatakan jika Fitri akan pindah dari sekolah " Satria mulai bergabung dalam pembicaraan, dirinya menaikan sebelah alisnya sedikit tidak percaya jika Fitri akan pindah dari sekolah. "bukan hanya Fitri saja yang akan pindah sekolah, Jendra dan Jevan juga akan ikut keluar dari sekolah, mereka bertiga akan pindah sekolah" jelas Erina kemudian.
" Satria kenapa kamu tidak tahu tentang masalah ini " Tanya Angga melihat kearah Satria yang terlihat bingung dengan perkataan Erina. Dari gelagat yang anaknya lakukan Angga bisa menebak jika Satria memang tidak mengetahui hal itu. "aku tidak tahu" jawab Satria, "aku juga baru tahu kalo Fitri akan pindah" sudah Angga duga, Satria tidak mengetahui tentang kepindahan yang akan Fitri lakukan.
"kau tahu, dia akan pindah kemana..?" Tanya tuan Andara pada Erina, Erina pun menggelengkan kepalanya sambil berkata " saya akan menghubungi Fitri, siapa tahu dia mau memberitahu tentang kepindahannya" ucap Erina mengeluarkan ponselnya. "cepat hubungi dia" titah Angga kemudian. Erina hanya bisa menganggukan kepalanya mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Seven Brother
FanfictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA...! kisah seorang gadis bersama ketujuh saudara laki-lakinya