Hippy riding
Jangan lupa komentar, karena komentar kalian penentu utama kelanjutan chapter berikutnya ^__^
Typo bertebaran......^_^
.
.
#beberapa menit sebelumnya......
" bisakah kita berputar arah kembali ?" Tanya Jevan pada Jendra yang tengah mengemudikan mobilnya, Jendra menolehkan kepalanya sebentar lalu sedetik kemudian mengalihkan arah pandangnya kembali ke jalanan yang ada di depan.
" kau pasti merasakannya " ujar Jevan kembali, Jendra menganggukan kepalanya ucapan Jevan benar, entah kenapa hatinya merasa gelisah.
" apa yang kalian berdua rasakan ?" Tanya Kayla yang berada di kursi belakang bersama dengan Indah yang duduk di sebelah tubuhnya.
" apa kalian tidak keberatan jika kita berputar arah kembali " Tanya Jevan pada kedua gasdis yang berada di belakang.
" gue ngerasa gak enak hati, gue takut terjadi sesuatu sama Fitri " Kayla dan Indah langsung menganggukan kepalanya mereka dengan serempak, mendapatkan jawaban dari mereka berdua. Jendra langsung menancap gas lalu segera membawa kemudi mobil Jevan untuk melesat menuju putaran dan kembali ke arah sebelumnya.
Untung saja mereka ber-empat belum jauh dari lokasi café tempat Fitri bekerja, hanya membutuhkan waktu lima menit saja Jendra sudah bisa membawa mobil Jevan untuk kembali ke area cafe milik abang mereka Gilang.
" itu Fitri " tunjuk Indah pada gadis mungil yang baru saja keluar dari cafe, mereka semua melihat Fitri berjalan menuju arah kanan, sedangkan mereka ada di arah sebaliknya.
" dia gak kenapa-napa tuh, aman-aman aja " ujar Indah kembali, Kayla menganggukan kepalanya setuju. Mereka berdua mulai meragu pada Fitri yang menurut Jendra dan Jevan adalah Jihan adik perempuan yang dua laki-laki itu cari.
" sepertinya perasaan lo berdua salah deh " celetuk Kayla kemudian menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil.
" tuh kan bener tebakan gue kalo Fitri itu bukan Jihan " sekarang giliran Indah yang menyerukan kembali pendapatnya, Jevan langsung menolehkan kepalanya dengan cepat kearah dua gadis itu, begitu juga dengan Jendra, kedua laki-laki kembar itu menatap nyalang kearah mereka apalagi Jendra yang terlihat begitu jelas Jendra tidak menyukai perkataan mereka berdua.
" yang jangan natap gue kaya gitu, serem anjir.... " ujar Indah yang mengatakan kalimat barusan dengan susah payah, karena ini baru pertama kalinya seorang Jevan menatap penuh emosi pada dirinya yang berstatus sebagai kekasih Jevan sendiri.
" inget gue calon istri lo " ucap Indah kembali meneruskan perkataannya.
" gue gak suka lo kaya gitu yang, kalo lo ngomong kaya gitu sama aja lo raguin ikatan batin saudara kembar " ujar Jevan menjelaskan, Indah benar-benar hanya bisa meneguk salivanya dengan susah payah.
" gak gitu juga van, kita berdua cuma bercanda " jawab Kayla membantu Indah yang kesulitan untuk mengeluarkan suaranya.
" candaan lo berdua gak lucu " Jendra berucap dengan nada bicara yang begitu dingin, sekarang giliran Kayla yang tidak bisa menjawab perkataan dari pujaan hatinya.
" k-kkita berdua m-mminta maaf " Jevan dan Jendra tidak menghiraukan perkataan maaf dari Indah, mereka berdua lebih memilih menghadapkan kembali tubuh mereka untuk mengamati Fitri yang mulai melangkah kan kedua kakinya berjalan menelusuri trotoar jalan.
" ikutin aja dra, pelan-pelan " Jendra menganggukan kepalanya mengerti, Jendra mulai melajukan mobilnya berada sejauh 10 meter dari belakang Fitri.
" ya allah adek gue kasihan banget " ucap Jevan yang sejak tadi tidak melepaskan pandangan matanya pada Fitri, pasalnya mereka udah ngikutin Fitri selama dua puluh menit dan sampai sekarang Fitri belum juga sampai ke rumahnya. Sembari menyetir Jendra juga memperhatikan langkah kecil Fitri yang membelokan tubuhnya kearah satu gang yang cukup sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Seven Brother
أدب الهواةBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA...! kisah seorang gadis bersama ketujuh saudara laki-lakinya