dua puluh

617 75 129
                                    

Silimit milim


Selimit membici gissss.....





Jangan lupa komen....

Typo bertebarannn ^_^

.







.

.

.


Hari minggu ini Mahen udah rencanain mau pindahan ke rumah baru yang beberapa hari yang lalu Mahen dapatkan dari Bagas, saudara angkatnya.

Pagi ini Mahen sudah menyuruh Fitri untuk membereskan segala barang bawaan, tidak semua hanya barang-barang yang penting saja, terutama Fitri dia harus membereskan semua buku dan dua setel seragam sekolahnya. Fitri juga belum tahu kemana Mahen akan membawanya, tadi setelah Fitri bangun Mahen hanya memberitahu jika mereka akan pindah rumah.

" mas... Fitri udah selesai " Fitri keluar dari dalam kamarnya, lalu segera menghampiri Mahen yang sedang menunggunya di ruang tamu.

" udah semua...? Gak ada yang ketinggalan kan " tanya Mahen pada Fitri yang baru saja sampai di dekat tubuhnya.

" udah mas, Fitri hanya bawa buku-buku sama seragam sekolah " ujar Fitri kemudian. Mahen tersenyum mendengarnya.

" mas yakin.. gak perlu bawa baju lainnya..?" Tanya Fitri pada Mahen, dirinya merasa heran pada Mahen yang melarangnnya untuk membawa pakaian sehari-hari miliknya.

" yakin.... mas juga gak bawa baju, keperluan kamu udah ada semua di rumah baru kita " jawab Mahen kemudian.

" beneran rumah mas... mmm maksud Fitri bukan kontrakan?" Dengan hati-hati Fitri menanyakan tentang tempat tinggal baru yang sebentar lagi akan mereka tempati.

" beneran sayang...." Mahen mengulurkan satu tangannya mengelus puncak kepala Fitri dengan pelan dan lembut.

" alhamdulillah mas dapat rezeki lebih" Mahen kembali meneruskan perkataannya.

" kamu gak perlu khawatir lagi yaa, setelah ini mas janji... kamu bakalan hidup lebih baik lagi Fit, segala kebutuhan kamu mas akan cukupi semuanya " setelah mengatakan hal itu entah kenapa Mahen merasa sedih, Mahen merasa tidak enak pada Fitri yang harus mencari uang tambahan untuk memenuhi segala kebutuhannya, sudah cukup adiknya hidup menderita dengan ekonomi yang pas-pasan, sekarang Mahen harus memberikan kebahagian bagi adik satu-satunya itu, hanya dengan cara ini Mahen bisa merubah kehidupan Fitri menjadi lebih baik lagi.

.

.

Mahen, Yulia, Fitri dan juga Radika. Mereka ber-empat sedang berada dalam perjalanan menuju kediaman baru yang akan segera kakak beradik itu tempati, seperti biasa kemana Fitri pergi maka Radika akan selalu membuntutinya.

Perjalanan menuju rumah baru mereka cukup memakan waktu yang tidak sedikit, terbukti dengan satu jam perjalanan yang telah mereka tempuh tapi masih belum sampai juga. Tapi memang jarak antara kontrakan lama dengan rumah baru sangat jauh. Sekarang Mahen sudah membawa Fitri masuk kedalam kamar barunya, Yulia tidak ikut masuk ke kamar karena perempuan itu sedang sibuk membuat makan siang di dapur, sedangkan Radika mantan kekasih Fitri itu tengah berjalan melihat-lihat isi rumah barunya Fitri, Radika hanya bisa berdecak kagum melihat interior mewah dalam rumah ini, Radika harus menanyakan bagaimana cara mas Mahen bisa mendapatkan rumah se-bagus ini.

" ini kamar Fitri mas...?" Fitri menolehkan kepalanya kearah Mahen, lalu satu detik kemudian Fitri kembali mengarahkan kedua matanya kearah depan dan mulai melangkah membawa tubuhnya lebih masuk kedalam kamar barunya.

My Seven Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang