31

352 54 72
                                    

Target update chapter selanjutnya....👇

100 view readers, 50 vote dan 100 komentar

Gak mau update kalo belum mencapai salah satu target 😘, banyak minta ya emang 😂 terutama komen sih spam komen titik.

Typo bertebaran........



.


.

.







.



.


.








Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Ayah Agung telah merencakan acara camping keluarga yang akan di lakukan malam ini. Ayah Agung juga menyuruh pada ke tujuh putranya yang untuk membawa kekasihnya masing-masing, Ayah Agung ingin berkumpul bersama dengan keluarga dan calon keluarga barunya.

" ayah kenapa dadakan sih...?? Astaga Jevan harus kasih tau Indah sekarang juga, permisi " Jevan mengundarkan diri nya menjauhi anggota keluarga lainnya yang masih berada di meja makan. Jevan ingin menghubungi Indah untuk segera bersiap-siap karena sepuluh menit lagi dia akan meluncur untuk menjemput sang pujaan hati.

" ini beneran yah..?" Tanya Gilang pada ayah Agung yang sedang menikmati secangkir kopi. "hmm, kita berangkat jam 10 pagi ini " Gilang langsung melototkan kedua matanya dengan sempurna. " oke, Gilang pergi jemput Milea sekarang juga " Gilang bergegas berlari menuju kamarnya untuk mengambil kunci mobil.

" Radit juga pamit buat jemput Ratna" Radit mengundurkan kursinya kemudian berdiri, berpamitan pada ayah Agung dan juga bunda Yura untuk menjemput Ratna sekarang juga.

" pergilah... hati-hati " ucap bunda Yura kemudian. Ayah Agung hanya menganggukan kepalanya.

" abang juga pamit " Bagas menyusul beranjak dari kursinya setelah kepergian Radit beberapa menit yang lalu. Bagas pergi untuk menjemput Putri di kontrakannya. Ayah Agung kembali menganggukan kepalanya lalu bunda Yura yang mengangkat tangannya melambai-lambaikan telapak tangannya.

" ayah, bunda Jeffran juga pamit buat jemput Mawar...." Jeffran berpamitan pada kedua orang tuanya, sambil menatap layar ponselnya yang belum ada-ada tanda telponnya di terima oleh Mawar. " dasar kebo... gue tarik lo" Jeffran mendengus sebal karena telponnya yang tidak mendapat jawaban dari kekasihnya Mawar.

" Kaylaaa....." begitu juga dengan Jendra yang langsung beranjak dari tempat duduknya. " bun, yah Jendra berangkat jemput Kayla... " lagi dan lagi ayah Agung hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

" sepertinya abang gak bisa ajak Sarah, dia masuk kerja " ujar Tyo memberitahu ayah Agung jikalau dirinya tidak bisa mengajak Sarah sang kekasih untuk pergi bersama. " bilang pada Sarah untuk tidak berangkat kerja, nanti ayah yang tanggung jawab" Tyo hanya bisa mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali. " beneran....?"

" iya, cepet pergi jemput Sarah sekarang juga " Tyo yang patuh akan perkataan ayah Agung langsung baranjak pergi meninggalkan ruang makan yang hanya tersisi ayah Agung, bunda Yura, Mahen dan si kecil Fitri yang menatap heran kearah para abangnya yang secara bersamaan pergi untuk menjemput kekasihnya masing-masing.

" Mahenn.....?" Ayah Agung memangil satu laki-laki yang masih diam tidak beranjak dari kursinya sedikit pun. Mahen yang merasa terpanggil pun menolehkan kepalanya kearah sang kepala keluarga yang duduk di kursi kebesarannya dengan bunda Yura berada di samping kanan dan Fitri yang duduk di sebelah bunda Yura.

My Seven Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang