delapan belas

545 75 79
                                    

Selamat

Typo bertebaran......






.

.

.






Fitri menghentikan langkah kakinya di depan pintu kelas yang tertutup, Satria yang melihat gadis itu terdiam pun ikut menghentikan langkahnya dan mensejajarkan tubuh tingginya di sebelah tubuh mungil gadis yang baru saja Satria kenali.

" ini ruang kelas yang kamu maksud" Fitri menolehkan kepalanya kearah Satria, Satria ikut juga menengokan kepalanya untuk melihat Fitri yang berada beberapa senti dibawahnya, Fitri hanya sebatas bahu Satria, Satria sedikit bingung apakah dirinya yang terlalu tinggi atau Fitri yang terlalu mungil.

" aaah oke, makasih ya Fit " jawab Satria kemudian, tidak lupa juga dia mengucapkan rasa terimakasih pada Fitri yang sudah mau meluangkan waktunya.

" sama-sama " ucap Fitri sembari menganggukan kepalanya, Satria tersenyum begitu juga dengan Fitri yang membalas senyuman dari Satria.

" kalo gitu aku pamit masuk ke kelas lagi " Fitri kembali meneruskan perkataannya, saat ingin membalikan tubuhnya untuk pergi, tiba-tiba saja Fitri merasakan ada satu tangan yang sedang menahan pergelangan tangan kirinya, Fitri pun menolehkan kepalanya ke belakang dan memang benar dugaan Fitri, ternyata Satria lah yang tengah menahan lengan kirinya.

" ada apa?" Tanya Fitri dengan ramah, mendengar suara Fitri yang begitu lembut masuk kedalam gendang telinga nya membuat Satria melepaskan tangan Fitri lalu segera menyatukan kedua tangannya memohon maaf pada gadis mungil itu.

" gue minta maaf karena udah main tahan tangan lo " Fitri hanya menganggukan kepalanya sambil berkata.....

" gak papa kok " Satria menghembuskan nafasnya dengan lega, laki-laki bertubuh tinggi itu takut jikalau Fitri merasa risi kepadanya.

" kelas lo dimana?"

" disana " Fitri langsung menjawab sambil mengarahkan jari telunjuknya kearah satu ruangan kelas yang terletak di ujung koridor ini.

" 12 ipa 1 " mendengar penuturan yang keluar dari mulut Satria membuat Fitri menganggukan kepalanya kembali.

" kalo gitu aku pergi dulu " Satria tersenyum kecil membiarkan Fitri untuk pergi menuju kelasnya yang berada di ujung koridor, tidak terlalu jauh Satria masih akan bisa bertemu dengan gadis itu lagi kan.?

" cantik " gumam Satria sebelum masuk kedalam kelas barunya.

.

.

Tidak terasa waktu pun cepat berlalu, sekarang jarum jam sudah menunjuk pada pukul 14.30 wib. Fitri dan Radika sedang berjalan bersama menuju gerbang utama sekolah, mereka berdua memang sering pulang bareng ditambah lagi kan Radika dan Fitri mempunyai pekerjaan yang sama, sama-sama kerja di cafe, dan sama-sama tinggal di lokasi kontrakan yang sama, namun ada satu hal yang sudah tidak lagi sama seperti dulu, yaitu hati.

ketika akan sampai gerbang, tiba-tiba saja dari arah belakang ada suara yang memanggil nama gadis yang berdiri di samping Radika, laki-laki ber-rambut hitam legam itu ikut membalikan badannya kearah sumber suara, siapa yang di panggil siapa yang noleh.

" Fitri........ " baru panggil kedua kali Fitri menolehkan kepalanya, sedangkan Radika sudah membalikan tubuhnya sejak panggilan pertama.

" kek kenal " gumam Radika kemudian memasukan kepalan tangannya kedalam kantung celana.

" hai Satria " ucap Fitri menyapa Satria dengan senyuman manis yang terpancar indah pada wajah cantiknya. "Hai juga Fit " jawab Satria dengan cengiran kikuk.

My Seven Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang