Setelah berbulan-bulan, akhirnya Mary bisa memeluk keponakannya ini. Haibara hanya diam saja, tak tahu mau bicara apa karena ia memang tidak pernah tahu masih punya seorang bibi dari pihak ibu. Kondisinya semakin baik dan emosinya stabil, sehingga akhirnya Yusaku dan Yukiko mengijinkannya dijenguk keluarga Sera.
"Kau benar-benar mirip Elena," kata Mary. Ia sebenarnya ingin membawa foto-foto Elena, tapi ia takut Haibara menangis dan membuat kondisinya menurun sehingga menunda niat tersebut.
"O-Obasan..." Haibara memanggil ragu-ragu.
"Eh... aku bibimu... satu-satunya keluargamu yang tersisa. Aku sungguh ingin kau tinggal bersamaku di Inggris," kata Mary.
Mendengar hal itu, keluarga Kudo dan Profesor Agasa tampak cemas. Mereka tidak mau berpisah dengan Haibara.
Haibara menggeleng perlahan, "aku masih lebih suka di sini, aku asing dengan Inggris..."
Mary mengangguk, "aku mengerti, kau masih perlu waktu," lalu ia mengeluarkan sebuah anak kunci dan memberikannya ke tangan Haibara.
"Ini..." Haibara menatap kunci itu penuh tanya.
"Itu adalah kunci rumah ayahmu di Jepang. Aku sudah mengurus segalanya. Rumah yang dulu dijadikan klinik oleh orang tuamu, sekarang milikmu Shiho. Kau boleh menempatinya kapan saja..." jelas Mary.
"Arigatou Oba-san,"
***
Haibara akhirnya diijinkan pulang dari rumah sakit. Ia mengira akan dibawa kembali ke rumah Profesor Agasa, tapi rupanya Yukiko membawanya ke rumah keluarga Kudo. Ia sudah menyiapkan satu kamar kosong khusus untuk Haibara.
"Aku tidak mau semakin merepotkan Yukiko-San," kata Haibara saat baru menginjakkan kaki di rumah keluarga Kudo.
"Kata siapa repot? Aku tidak punya anak perempuan, kau sudah kuanggap putriku sendiri," kata Yukiko sambil merangkul Haibara.
"Tapi Hakase..." Haibara memandang Profesor Agasa.
"Aku tak keberatan, kan kita masih sebelahan," kata Profesor Agasa.
"Benar, kau masih bisa mengawasi dietnya Hakase," kelakar Shinichi.
Profesor Agasa manyun, menatap Shinichi dengan sinis.
Sementara yang lainnya nyengir.
"Lagipula sekarang kan sudah tidak ada penjahatnya lagi, kau tak perlu bersembunyi lagi. Kita jadi bisa pergi belanja bersama-sama," ujar Yukiko cerah.
"Benar, aku tak perlu bersembunyi lagi," gumam Haibara berusaha meresapi kenyataan itu.
"Eh," Yukiko manggut-manggut.
"Kalau begitu... Aku ingin meminta satu hal..." kata Haibara.
"Kau mau apa sayang?" tanya Yukiko.
"Aku ingin dipanggil dengan nama asliku, Miyano Shiho,"
"Eh?"
"Aku tidak mengenal orang tuaku, hanya nama itu satu-satunya peninggalan mereka. Aku ingin menggunakannya kembali," ujar Haibara dengan mata berkaca-kaca.
"Tentu saja, tak masalah. Shiho juga nama yang sangat cantik," kata Yukiko.
"Eh," Yusaku menyetujui, "kau tidak boleh lagi dipanggil dengan karakter kesedihan,"
"Okairi Shiho-Chan," ucap Yukiko.
Shiho pun tersenyum, sudah lama sekali tidak dipanggil dengan nama itu.
Shinichi lega melihatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of You
FanfictionPlot fanficnya yang ringan-ringan aja dulu. Belum sanggup bikin yang berbau kuat thrillernya karena masih Kram Otak. Have a nice weekend!