Chapter 10

1.8K 130 0
                                        


"Shin-Chan! Shin-Chan!" Yukiko mendobrak kamar Shinichi esok paginya. Terdapat sepucuk surat di tangannya.

"Ada apa Okasan?" gumam Shinichi yang baru bangun.

"Shiho tidak ada! Dia pergi!"

Shinichi langsung melotot, "apa?"

"Ini... Ini surat yang ditinggalkan Shiho untuk Okasan..." Yukiko menunjukkan suratnya.

Dear Yukiko-San,

Maaf kalau aku harus pergi dengan cara ini. Tapi sungguh aku tidak ingin merepotkan Yukiko-San dan keluarga Kudo lebih jauh. Aku pergi untuk mencari tempatku sendiri.

Terima kasih atas kebaikan Yukiko-San selama ini. Aku tak pernah tahu dan tak pernah ingat siapa orang tuaku. Tapi Yukiko-San dan Yusaku-San telah kuanggap sebagai orang tuaku sendiri. Sungguh aku iri pada Kudo-Kun yang memiliki orang tua seperti kalian. Semoga di kehidupan berikutnya, kita sungguhan bisa menjadi orang tua dan anak. Kebaikan Yukiko-San akan kuingat sampai kapanpun dan suatu hari aku pasti akan membalasnya.

Jaga dirimu Yukiko-San. Tak perlu mencemaskan aku. Percayalah aku akan baik-baik saja.

Putri yang sangat mencintaimu,

Miyano Shiho

"Bagaimana ini Shinichi..." isak Yukiko.

Shinichi mencari-cari di sekitar kamarnya. Kemudian ia juga menemukan sepucuk surat di lemari kecil samping tempat tidurnya.

Dear Kudo-Kun,

Aku tahu aku berhutang sangat banyak padamu. Beribu maaf dan beribu terima kasih dariku takkan pernah cukup untuk melunasinya.

Aku sungguh terharu dengan caramu yang selalu melindungiku. Aku sungguh berharap bisa menjadi partnermu terus. Tapi, aku tidak ingin membuat keadaan tidak menyenangkan diantara dirimu dengan Ran-San dan teman-teman lainnya. Aku sadar kau memiliki tempatmu sendiri dan aku juga memiliki tempatku sendiri. Sebaiknya kita memang tidak berada dalam situasi yang sama.

Organisasi itu sudah hancur, tiada lagi keharusan kau melindungiku. Lepaskan bebanmu dari janji itu. Ketika aku yang dari kegelapan ini pingsan di depan rumahmu, aku tak pernah berharap kau akan membantuku hingga sejauh ini. Kau benar-benar penyelamatku.

Aku sudah meninggalkan program di komputer Hakase untuk membantu investigasimu. Maaf aku tak bisa membantumu lagi. Aku takut tak bisa mengendalikan perasaanku bila terus menerus berada di dekatmu. Di mata orang-orang, aku hanyalah penyihir dan penyihir harus pergi.

Jaga dirimu Kudo-Kun. Semoga kau bahagia.

Partner yang mencintaimu

Miyano Shiho

Ketika meremukkan kertas itu, air mata mengalir di wajah Shinichi, "kenapa... kenapa Shiho..." ucapnya geram.

"Shinichi..." Yukiko juga sesenggukan.

"Aku akan mencarinya, bagaimana pun juga dia tidak boleh pergi!"

Shinichi dan Yukiko mencarinya kemana-mana. Shiho tidak kembali ke rumah keluarga Miyano. Ia juga menghubungi Mary Sera, yang tidak mengetahui apa-apa, pertanda Shiho tidak ke Inggris. Ia juga menghubungi Jodie, wanita FBI itu malah panik dan langsung menghubungi Akai untuk mencari Shiho.

Ran hanya diam. Ia merasa dirinya tahu kemana Shiho pergi. Shiho bergabung dengan FBI dan meminta Jodie pura-pura tidak tahu. Tapi Ran tidak tahu, sesungguhnya ia lah yang telah didustai Shiho. Shiho tidak ke tempat Mary, Shiho juga tidak ke FBI. Ia menempuh perjalanannya sendiri. Perjalanan yang sangat jauh dan tidak dapat dijangkau oleh sinyal.

***

Melihat meja makanan yang penuh hidangan, Shinichi langsung lari ke dapur, "Shiho!" panggilnya.

Namun kemudian ia tertegun, di dapur hanya ada Yukiko dan Ran.

"Eh, kau sudah pulang Shinichi?" tanya Ran.

"Oh, Ran-Chan hari ini membantuk Okasan di dapur," beritahu Yukiko. Ia masih tak seceria biasanya karena memikirkan Shiho.

"Kau mandi saja dulu, sebelum makan malam," pinta Ran.

"Uhm," Shinichi mengangguk lesu sebelum naik ke kamarnya.

Hidangan makan malam memang banyak. Profesor Agasa juga diajak makan malam bersama. Ran sengaja datang membuatkan makanan kesukaan Shinichi supaya dapat menghiburnya. Tapi sekarang yang ada semuanya malah murung, teringat makan malam terakhir mereka dengan Shiho sebelum wanita itu pergi.

"Kau harus makan banyak Yukiko-San," Ran mengambilkan lauk untuk Yukiko, "kau juga Shinichi," ia mengambilkan juga untuk Shinichi.

"Arigatou Ran-Chan. Aku sungguh senang Ran-Chan datang membantu tapi... Aku belum begitu nafsu makan..." kata Yukiko murung.

Begitu juga dengan yang lainnya.

"Belum ada kabar soal Shiho-Kun?" tanya Profesor Agasa.

Yusaku menggeleng muram.

Mata Shinichi berkaca-kaca, "aku harus menemukannya... bagaimana pun aku harus menemukannya..." ia pun beranjak ke kamarnya tanpa menyentuh makan malamnya sama sekali.

"Aku juga mau ke kamar," Yukiko menyusul naik.

Ran terdiam bingung. Usahanya untuk menghibur keluarga Kudo sia-sia. Pengaruh Shiho begitu kuat pada mereka. Ia bertanya-tanya apakah kepergian Shiho tepat? Tapi Sonoko meyakinkannya, waktu akan menyembuhkan luka-luka mereka. Suatu hari nanti, Shiho akan terlupakan. Sebuah dugaan yang konyol.

The Meaning Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang