Suatu siang, ketika kondisi Shiho semakin baik, Yukiko mengajaknya jalan-jalan ke mall untuk berbelanja beberapa baju. Selain untuk dirinya sendiri, ia juga membeli banyak untuk Shiho.
"Y-Yukiko-San, ini sudah banyak, tidak usah beli lagi," kata Shiho tak enak hati.
"Ahhh... itu belum seberapa. Aku tak punya anak perempuan, senang sekali rasanya bisa beli gaun cantik-cantik ini. Apalagi kalau yang pakai Shiho-Chan, mau model apapun cocok semua,"
"T-Tapi..."
"Sudah, santai saja Shiho. Eh Ano... aku mau ke kamar mandi, Shiho tunggu sebentar di sini ya," pinta Yukiko.
"Eh," Shiho mengangguk.
Sementara menunggu Yukiko, Shiho memutari toko untuk melihat-lihat baju. Mendadak di belakang punggungnya, di balik tirai-tirai baju, ia mendengar percakapan itu. Suara-suara mereka terdengar tidak asing.
"Eh Sonoko, tumben tidak sama Ran," kata Hana, teman satu sekolah SMA Teitan.
"Ah, Ran sedang menemani Paman Kogoro pergi," kata Sonoko sambil memilah-milah baju.
Shiho bersembunyi lebih rapat.
"Bersama Kudo?" tanya Hana.
"Halah, tak usah ungkit orang itu," Sonoko mengibas tangannya.
"Kenapa?"
"Dia sudah kepincut cewek lain,"
"EHhh? Sudah putus dari Ran?"
"Belum ada resmi putus sih. Hanya saja sejak kasus besar itu, si Kudo jadi perhatian sekali sama wanita dari kegepalan itu. Ran dicuekkin. Aku jadi tidak tega, Ran suka diam-diam nangis,"
"Oh... kenapa Kudo lebih mementingkan wanita itu ya? Daripada pacarnya sendiri?"
"Mana kutahu?" Sonoko mengedikkan bahu, "mungkin karena mereka merasa senasib karena dulu sama-sama mengecil,"
"Tapi kan selama mengecil itu, Kudo-Kun tinggalnya dengan Ran, bukan wanita itu,"
"Itulah makanya yang bikin aku kesal, apa sih bagusnya wanita itu? Shinichi tidak tahu terima kasih amat. Yukiko-San juga tampak sayang sekali padanya. Padahal dia kan mafia yang membuat racun mematikan dan sudah banyak yang menjadi korbannya,"
"Duh merinding aku dengarnya, semoga Kudo cepat sadar dari sihir ya,"
"Eh semoga saja,"
Shiho menggigit bibirnya kuat-kuat untuk menahan tangis. Diam-diam tanpa menunggu Yukiko, ia pergi dari tempat itu.
***
"Shin-Chan! Shin-Chan!" Yukiko panik ketika Shinichi baru sampai mall untuk menjemput Yukiko dan Shiho.
"Ada apa Okasan?" tanya Shinichi.
"Shiho! Shiho-Chan tidak ada! Dia hilang! Apa dia diculik lagi?"
"Tenang dulu Okasan. Terakhir terlihat di mana?"
"Di toko sana," Yukiko menunjuk.
"Ayo! Kita minta rekaman CCTV nya,"
Shinichi dan Yukiko bergegas ke kantor keamanan gedung. Ia meminta rekaman CCTV yang menunjukkan Shiho terlihat terakhir kali.
"Itu! Itu Shiho waktu Okasan sedang ke kamar mandi," Yukiko menunjuk.
Dari posisi CCTV itu terlihat ada Sonoko bersama Hana di balik punggung Shiho dan tirai-tirai pakaian. Shinichi yang memiliki dugaan, meminta pada petugas keamanan untuk memperbesar volume suaranya.
"Itulah makanya yang bikin aku kesal, apa sih bagusnya wanita itu? Shinichi tidak tahu terima kasih amat. Yukiko-San juga tampak sayang sekali padanya. Padahal dia kan mafia yang membuat racun mematikan dan sudah banyak yang menjadi korbannya,"
"Duh merinding aku dengarnya, semoga Kudo cepat sadar dari sihir ya,"
Terdengar kata-kata terakhir Sonoko dan Hana sebelum Shiho pergi.
"Ya ampun, tega sekali mereka," Yukiko tak habis pikir.
Kamera keamanan merekam kepergian Shiho melalui pintu depan dan masuk ke dalam taksi. Shinichi menghubungi perusahaan taksi tersebut untuk menanyakan trackingnya, meski ia sendiri sudah memiliki dugaan kemana Shiho akan pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of You
FanficPlot fanficnya yang ringan-ringan aja dulu. Belum sanggup bikin yang berbau kuat thrillernya karena masih Kram Otak. Have a nice weekend!