Liburan musim panas tiba, Shinichi, Ran, Sonoko, Heiji, Kazuha, Shiho dan Jodie Starling pergi ke pantai Hokkaido bersama menggunakan 1 mobil elf. Sementara Profesor Agasa bersama Detektif Cilik menggunakan mobilnya yang seperti biasa.
"Kau tak mau mempertimbangkannya lagi Shiho?" tanya Jodie saat ia dan Shiho sedang berdua saja di ruang ganti sebelum keluar ke pantai.
"Eh," Shiho mengangguk.
"Apa karena Shuu?"
"Bukan, bukan itu... Aku lebih suka di Jepang,"
"Ah... sepertinya aku tahu... Karena Shinichi-Kun?"
Shiho terdiam.
"Dia sudah bersama Ran," Jodie mengingatkan.
"Aku tahu... Hanya saja... Aku ingin membantunya saja, tidak lebih..."
"Potensimu masih sangat diperlukan di luar sana Shiho,"
Shiho tidak mampu menanggapinya.
Jodie mendesah, "Ya sudah tidak apa-apa kalau kau belum siap. Tapi bila kau berubah pikiran, penawarannya akan selalu terbuka,"
"Arigatou,"
"Ayo kita keluar sekarang, yang lain sudah menunggu,"
Mereka keluar dari ruang ganti untuk bergabung dengan yang lainnya. Seketika cowok-cowok langsung tertegun melihat dua wanita bule itu berjalan. Jodie Starling dan Shiho memiliki body yang sangat bagus. Ramping namun padat berisi. Selera fashion bikini mereka juga sangat berkelas.
"Apa ada syuting film James Bond di sini?" tanya Heiji sambil bersiul.
Shinichi hanya melongo. Ia tahu body asli Ran tentu, ia pernah melihatnya sewaktu menjadi Conan. Ia pernah lihat Haibara Ai dalam keadaan bugil juga, tapi ia tidak tahu body asli Miyano Shiho ternyata mengagumkan. Seksi.
"Oi Kudo! Matamu mau melompat keluar itu," ejek Heiji.
Mata Shinichi menyipit, "kau sendiri ileran," ia mengejek balik.
Heiji buru-buru mengusap mulutnya, "lagian kau satu rumah sama dia, kenapa harus begitu terpana melihatnya? Atau jangan jangaaan..."
"Jangan-jangan apa?"
"Kau sudah pindah lain hati dari Ran-Chan..."
"Sembarangan!"
Sementara para pria bermain voli, cewek-cewek menemani anak-anak bermain di laut. Detektif cilik sangat senang bermain-main dengan Shiho dan Jodie. Namun mendadak telinga Shinichi dan Heiji menangkap suara ceria mereka berubah menjadi teriakan kengerian. Tiba-tiba terdapat ombak pasang menyerbu arah pantai.
Sonoko, Jodie dan Kazuha kelimpungan mengamankan anak-anak. Sementara Ran dan Shiho yang paling dekat dengan ombak, ikut tersapu.
"Shiho! Ran!" Shinichi langsung masuk ke laut.
Heiji menyusul nyebur.
Shinichi meraih siapa yang lebih dulu ketemu, ia meraih pinggang Shiho seraya bersusah payah berenang ke pantai. Heiji merangkul bahu Ran, memegangnya kuat-kuat sambil juga berusaha berenang ke bibir pantai. Sesampainya di darat, Kazuha dan Sonoko membantu Heiji memapah Ran, sementara Jodie membantu Shinichi memapah Shiho.
"Uhuk... Uhuk..." Shiho terbatuk dan mulai menggigil.
"Kau tidak apa-apa Shiho?" tanya Jodie cemas.
Shinichi meraih handuk tebal untuk menyelimuti Shiho, "Shiho masih masa pemulihan, sebaiknya kita kembali ke penginapan sebelum dia demam..."
***
"Bagaimana Shiho, Sensei?" tanya Shinichi malam harinya di penginapan.
"Oh, baru saja tidur, kau tak perlu khawatir," sahut Jodie.
Shinichi tampak lega.
"Kau peduli sekali sama Shiho," komentar Jodie.
"Ah, tentu saja. Jika sampai dia kenapa-kenapa, aku akan diomeli Okasan," Shinichi terkekeh.
"Oh ya? Aku kira lebih dari itu," goda Jodie.
"Eh? Maksudnya?"
"Ah tidak apa-apa," sahut Jodie sambil mengibaskan tangannya dengan ceria, "sudah malam, sebaiknya kau tidur saja,"
"Beritahu aku bila butuh sesuatu,"
"Hai hai..." kata Jodie sebelum menutup pintu kamar.
Shinichi turun ke ruang tamu dan di sana dia melihat Ran sedang memandang keluar jendela.
"Ran? Belum tidur?" tanya Shinichi.
"Aku tak bisa tidur," jawab Ran sembari menghampiri Shinichi.
"Kenapa? Ada yang mengganggumu?"
"Shinichi..." Ran memandangnya tajam.
"Uhm?"
"Jawab sejujurnya, kau suka pada Shiho?"
Shinichi mengernyit, "eh?"
"Kau mencintai Shiho?" ulang Ran.
"Kau bicara apa Ran? Aku kan sukanya padamu?"
"Lalu kenapa? Kau menyelamatkan Shiho alih alih diriku?"
Shinichi mengerjap, "karena posisi Shiho lebih dekat padaku dan kau lebih dalam jangkauan Hattori. Kenapa begitu saja kau permasalahkan?"
"Kau mencemaskan dia dan selalu bertanya-tanya apakah dia baik-baik saja. Tapi kau tidak menanyakan kondisiku sama sekali,"
Shinichi berdecak, "kau kan sehat Ran, sementara Shiho masih masa penyembuhan. Tentu saja aku khawatir dengan kondisinya,"
"Alasan saja," gerutu Ran sambil melipat tangannya.
"Kenapa kau begitu kesal?"
"Bagaimana aku tidak kesal? Sewaktu kalian masih mengecil, kau sampai menginap di rumah Hakase untuk merawatnya. Tapi sewaktu kita masih kecil, kau tak pernah menginap di rumahku untuk merawatku,"
Shinichi mulai habis sabar, "karena dia dikejar orang jahat, kau tidak. Dan kalaupun kau dikejar orang jahat, kau bisa karate, tapi Shiho tidak bisa,"
"Oh? Jadi kekuatanku dan kelemahan Shiho kau jadikan alasan untuk mengkhawatirkan dia? Sementara aku dicuekin?"
"Kau kenapa sih Ran? Bukannya kau sudah berjanji untuk mengajaknya berteman?"
Ran hanya terdiam manyun.
"Sudah malam, aku ngantuk. Hentikan saja pembahasan konyol ini," gerutu Shinichi seraya berlalu ke kamarnya.
Ran menghentakkan kakinya dengan kesal.
"Sudah kubilang kan," kata Sonoko yang baru datang dari dapur.
"Sonoko?"
"Dia lebih peduli pada wanita itu,"
"Lalu, aku harus bagaimana?"
"Bicaralah pada Shiho-Chan, minta dia jauhi Shinichi,"
"Tapi, bagaimana caranya?"
"Jodie-Sensei kesini pasti karena suatu alasan. Dia mungkin ingin menarik Shiho ke FBI. Kau bisa membujuk Shiho untuk menerima tawaran tersebut,"
"Aku... Aku akan mempertimbangkannya,"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning Of You
FanfictionPlot fanficnya yang ringan-ringan aja dulu. Belum sanggup bikin yang berbau kuat thrillernya karena masih Kram Otak. Have a nice weekend!