Chapter 5

1.9K 122 0
                                        


Shinichi dan Yukiko bertukar pandang ketika mereka sampai di depan rumah itu. Rumah bekas peninggalan Miyano Atsushi. Shinichi akhirnya membuka pintu gerbang yang tidak terkunci, lalu masuk ke dalamnya diikuti Yukiko.

Shinichi membuka pintu depan hati-hati sekali dan ia melihat Shiho di sana, duduk di lantai kayu dalam kegelapan sembari memeluk lututnya memandangi bingkai foto keluarganya. Di dalam foto itu hanya ada orang tuanya dan kakaknya, tidak ada Shiho. Tidak ada satu pun foto keluarga mereka dalam formasi lengkap. Shiho lahir di organisasi dan dalam lingkungan seperti itu, mungkin tidak pernah terpikirkan untuk membuat hal-hal sentimentil seperti foto keluarga.

Shinichi ingin menghampirinya, namun Yukiko menghalanginya dan mengajukan dirinya sendiri untuk menghampiri Shiho.

"Shiho-Chan..." panggil Yukiko lembut sembari duduk di sisi Shiho dan merangkulnya, "kami mencarimu kemana-mana..."

Shiho tidak menjawab, airmatanya hanya mengalir dalam diam memandang foto itu.

Yukiko mengikuti arah pandangnya, "jadi itu foto keluargamu?"

"Uhm," Shiho mengangguk.

"Mary-San benar, kau cantik seperti ibumu,"

"Seandainya saja..."

"Nani?"

"Seandainya mereka tidak masuk organisasi itu, aku akan memiliki hidup yang normal. Aku tidak akan dipaksa belajar sains berat di usia yang begitu muda. Aku akan merasakan bangku sekolah dan bercengkrama dengan teman-teman. Aku akan berebutan baju dengan onee-chan. Kami menaiki mobil untuk belanja bersama ke mall. Foto keluarga bersama saat aku wisuda..." tenggorokan Shiho tercekat hingga ia tak dapat melanjutkan.

"Oh Shiho..." Yukiko memeluknya.

"Seharusnya aku mati saja..."

"Tidak sayang, jangan begitu... Kematianmu hanya akan membuat pengorbanan mereka sia-sia..."

"Aku tidak berharga..."

"Sebaliknya, kau sangat berharga Shiho... Kau cantik dan pintar, pasti ada sesuatu yang besar yang dapat kau lakukan kelak untuk orang banyak... karena itulah kau harus kuat melanjutkan hidup..."

Shiho menggeleng, "tak ada tempat untukku,"

"Kata siapa? Kau selalu punya tempat Shiho-Chan. Aku, Shinichi, Yusaku dan Hakase, semua adalah keluargamu. Lalu ada Mary-San dan Masumi. Kami semua menyayangimu Shiho. Tidak perlu rendah diri hanya karena ucapan-ucapan sumbang di luar sana. Lihat saja kepada kami yang sayang padamu,"

"Yukiko-San..." Shiho menyurukkan wajahnya ke lengan Yukiko.

Yukiko membelai kepalanya penuh sayang, membiarkan tangisnya tumpah.

"Uhuk... uhuk..." Shiho terbatuk.

"Shiho?" Yukiko refleks menyentuh keningnya dan menjadi panik.

"Ugh..." Shiho mulai mengeluh sambil memegang dadanya.

"Shinichi! Shiho demam ini! Kita harus ke rumah sakit," panggil Yukiko.

"Eh," Shinichi membuka jaketnya untuk menyelimuti Shiho kemudian menggendongnya dan membawanya ke rumah sakit.

***

"Uhm? Shinichi?" Ran tertegun saat melihat Shinichi menunggunya di depan rumah.

"Ran," Shinichi balas memanggil.

"Ada apa?"

"Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu,"

"Oke,"

Mereka akhirnya jalan bersama di sepanjang trotoar sore itu.

"Ngomong-ngomong bagaimana kabar Ai-Chan? Sudah baikan?" tanya Ran untuk basa-basi dan melumerkan kecanggungan.

"Shiho, masuk rumah sakit lagi," jawab Shinichi murung.

Ran kaget, "apa? Kenapa? Bukankah dia baru saja keluar dari rumah sakit?"

Akhirnya Shinichi menceritakan segalanya.

Ran terperangah, "aku... aku sungguh tidak menyangka... aku akan bicara pada Sonoko..."

"Intinya Ran, aku ingin meminta bantuanmu untuk berteman dengan Shiho. Dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi, aku berharap dia bisa hidup normal, bersenda gurau bersama yang lainnya,"

"Shinichi..."

"Aku tidak tahu harus meminta bantuan siapa lagi. Tidak mungkin Sonoko kan? Aku mohon padamu untuk mengajaknya berteman,"

"Kau bicara apa Shinichi. Aku kan memang sudah berteman dengannya sejak dia masih mengecil. Kau tidak perlu khawatir. Bila Shinichi begitu percaya padanya, aku juga percaya padanya,"

Perkataan Ran barusan membuat Shinichi lega, "arigatou Ran,"

"Uhm," Ran mengangguk.

***

Shiho sedang duduk di ranjang seraya memandang jendela di kamar perawatannya ketika ia mendengar pintu diketuk tiga kali.

"Masuk," gumam Shiho.

Shinichi masuk bersama Ran.

"Shiho lihat siapa yang datang," kata Shinichi.

"Bagaimana kabarmu Ai-Chan?" sapa Ran ramah.

"Sudah lebih baik, terima kasih," ujar Shiho.

"Anoo... aku minta maaf atas perkataan Sonoko," ucap Ran tak enak hati.

Shiho menggeleng, "aku tidak mempermasalahkannya,"

"Aku akan bicara padanya dan berusaha memberinya pengertian," kata Ran.

"Tidak perlu repot-repot Ran-San. Aku tidak bisa mengharapkan semua orang memaklumi tindakanku di masa lalu,"

Ran menggeleng, "aku harus berterima kasih kepada Ai-Chan, karena telah mengembalikan Shinichi ke tubuh semula," ujarnya sambil bertukar senyum dengan Shinichi.

Shiho terpana.

"Bila Shinichi percaya pada Ai-Chan, aku juga percaya pada Ai-Chan. Aku ingin sekali berteman dengan Ai-Chan,"

"Aku tidak ingin menciptakan suasana yang tidak nyaman antara dirimu dan Sonoko-San," kata Shiho.

"Sonoko memang seperti itu, tapi dia tidak jahat. Aku yakin suatu hari Sonoko akan menerimamu," Ran menyemangati.

"Terima kasih atas ketulusanmu, Ran-San,"

"Nah, bagaimana jika kita mulai berkenalan lagi. Hajimemashite Mouri Ran desu," kata Ran sambil mengulurkan tangannya.

Shiho tersenyum menyambut uluran tangan itu sembari berujar, "Miyano Shiho,"

The Meaning Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang