37 🥀 Sigma Is Coming

459 68 12
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



     PAGI hari yang cerah dengan suasana dan situasi yang mendukung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     PAGI hari yang cerah dengan suasana dan situasi yang mendukung. Hari yang dinanti-nanti pun tiba, tentu perjuangan mereka belum berakhir sampai di sini saja. Mengatur jalannya acara agar tertib dan terkendali juga termasuk tanggung jawab yang harus mereka pikul.

Semuanya berangkat dari kediaman Suho pagi sekali dan sampai di sekolah sekitar pukul 05.30. Tentu mereka tidak diam saja, segera menyiapkan perlengkapan untuk sigma dan mengecek semuanya dengan teliti.

Pagi ini terbagi 2 tim, yang mana tim berisikan Bambang, Jeon juga Jefri tengah sibuk menata taman kecil untuk dijadikan cafe OSIS di ruangan terbuka. Sementara yang lainnya tengah mengecek perlengkapan yang dibutuhkan.

Dengan pakaian kebaya merah maroon, kaum ciwi sudah stay di depan gerbang untuk menyambut dan menggiring peserta lomba ke tempat yang dituju.

"Selamat pagi" sapa Jisoo pada beberapa siswi SMP yang datang lebih awal. "Mari, ikuti saya" Jisoo berjalan memimpin.

"Halo selamat pagi" Roseanne tersenyum ramah menyapa beberapa orang di sana. "Boleh tunjukkan kartu pesertanya" instruksi Roseanne.

Satu persatu dari mereka pun menunjukkan kartu peserta yang kemarin didapatkan dari registrasi ulang.

Seiring berjalannya waktu, mulai terlihat beberapa siswa dan siswi yang kini tengah mengantri untuk dicek dan mendapatkan tiket masuk ke sekolah. Mereka berjajar sesuai dengan arahan panitia.

"Butuh bantuan?" tawar Jimy yang tiba-tiba berdiri di samping gadis berkebaya merah itu.

Roseanne menyapa Jimy dengan senyuman manisnya yang mampu membuat sosok playboy kelas kakap itu terpana, "Baris yang rapih ya, ikutin perintah kakak cantik ini" teriak Jimy membuat Roseanne terkekeh pelan.

Lalisa yang berdiri tak jauh dari sana menyengir, ia sudah tahu dengan siasat busuk Jimy. Bukannya mau membantu, berdirinya Jimy di sana untuk mencari mangsa korban ghosting-nya.

Lisa kembali fokus pada pekerjaannya, "Selamat datang" Lalisa tersenyum manis. Membuat beberapa remaja SMA terpana akan kecantikannya.

"Kakak dari ekskul dance ya?" tanya salah seorang anak SMP yang tentu tidak ia kenal.

HIMPUNAN JONESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang