Judul : Himpunan Jones
Genre : Comedy, romance, drama
Chapter : 50 lebih
Cast Pemain : BP- BTS- EXO- NCT- GOT7
Rilis : 17 Desember 2021
Selesai : -
Sinopsis :
INI adalah kisah perjuangan mereka untuk menjadikan Himpunan Jones sebagai ekstrakulik...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DETIK waktu menghujam menjadikannya titik kerinduan akan seseorang. Waktu terasa berhenti di detik ke-enam puluh, jam dindingnya menunjukkan pukul 23.00, ini waktunya tidur bagi seorang Teo tapi ntah mengapa matanya enggan mengatup bahkan untuk merebahkan dirinya saja ia merasa sangat tidak bergairah. Membosankan dan ntahlah apa yang harus ia lakukan ditengah malam ini.
"Fokus-fokus!!" ia mencoba mensadarkan dirinya dan kembali memfokuskan mata dan pikirannya pada dokumen proposal yang tengah ia kerjakan. Dokumen tentang penyelenggaraan acara sigma yang akan dilaksanakan satu minggu lagi. Oh ayolah, tidak biasanya ia seperti ini. Kemana perginya semangat dia?
"Cepat kerjakan! Aku tahu kau pasti lelah" suara itu lagi-lagi mengiang ditelinganya. Suara halus yang membuat rasa rindunya memuncak, "Kau selalu saja mengatakan itu" Teo tersenyum tipis.
"Cepatlah! Karna kau harus datang menemuiku! Bukankah kau sudah berjanji hah?!" suaranya terdengar kesal membuat Teo terkikik geli, "Baiklah akan aku selesaikan semuanya" ia mengambil penanya dan kembali mengoreksi susunan acara yang tertera dalam dokumen itu.
"Mau aku ramal?" Teo terkekeh mendengarnya, "Aku yakin sebentar lagi kau akan menemukan penggantiku, bukankah itu bagus? Jadi tugasku menemanimu sudah sepenuhnya selesai" sontak Teo menjatuhkan penanya setelah mendengarkan perkataan itu.
"Kau akan pergi?!" bentaknya, "Bahkan aku belum mengizinkanmu untuk meninggalkanku!" sontak ia menoleh ke belakang. Sedetik kemudian Teo tersadar, itu hanyalah halusinasinya, pria itu mengusap wajahnya dengan kasar. Ia nampak frustasi akan keadaan ini.
"Hahaha" tawanya yang lebih terdengar seperti sebuah ringisan. Teo menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi, tatapannya terlihat kosong, "Kau mendatangiku lagi, dan pergi dengan seenaknya" gumamnya pelan.
"Kau merindukanku? Baiklah aku akan menemuimu lain kali" Teo menundukkan pandangannya, matanya memanas ia tahu ia akan menangis namun ia tidak boleh memperlihatkan air matanya dihadapan gadis itu, "Tidak akan ada lagi pria yang menangis di depan nisan mu, baiklah.. Pergilah dengan tenang jika itu mau mu"
