Sijak buteoda yesang bake nolaun style~Bunyi dering ponsel membuat gadis yang sedang mengoleskan lip balm di bibirnya itu berdecak.
"Halo calon pacar, gue udah di depan gerbang rumah lo nih"
"Apaan sih!"
"Gue susul ke dalem ya"
"Nggak usah, ini gue udah siap"
Panggilan masih berlangsung, Hening menuruni anak tangga satu persatu hingga sampai di dapur.
"Lo tunggu di depan aja, nggak usah-
Ucapan Hening terhenti ketika matanya menangkap seorang pria sedang menyapa Mamanya.
"Kan gue udah bilang..." Ucap Hening menghampiri Liam di ruang tamu.
"Ini temen kamu yang waktu itu kan?"
"Iya, Ma"
"Kalian mau kencan? Kemana?"
"Nggak kencan juga sih, Ma. Cuma jalan-jalan ke pantai doang"
"Itu namanya kencan, sayang" ucap Joya gemas sendiri dengan putrinya.
"Yaudah, hati-hati ya nak"
"Iya Mah, kita pergi dulu"
"Saya Izin pinjem Hening nya ya tante"
"Hahaha iya bawa aja, jangan sampai lecet loh"
"Siap tante!"
Hening menyenggol lengan Liam, pria itu malah tersenyum lebar.
"Permisi, tante"
"Hati-hati!!"
Joya membalas lambaian tangan putrinya, lalu kembali masuk ke dalam rumah.
"Gimana?""Apa?"
"Penampilan gue"
Renja hanya menatap gadis didepannya datar.
"Ish! Dasar es batu!"
"Cepetan pake" ucap Renja menyodorkan helm.
Tapi bukannya menerima helm dari Renja, Sia malah menunjukkan wajah kesalnya.
"Nggak jadi?"
"Jadi!!"
"Yaudah cepetan pake helm nya!"
Sia tampak terkejut, ia membuat raut wajahnya seolah-olah sangat tersakiti.
"Lebay"
"Iiih pakein!"
"Punya tangan?"
Sia menghentakkan kakinya, ia mengambil helm dari Renja kasar, memakainya lalu naik ke boncengan pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Countdown
Teen Fiction[END] "Gue hitung mundur, kalo lo nggak pergi, gue anggap lo terima dan nggak ada kesempatan untuk lo kabur" "Lima, empat, tiga, dua, satu" start : 22/7/22 finished : 4/9/22