Hari ini Hening kembali berangkat ke sekolah, ia berlari menelusuri koridor hingga sampai di kelas yang masih sepi."Yess! Gue menang! Gue sampe kelas pertama!"
Dibelakang Hening sudah ada Renja yang ngos-ngosan mengejar gadis yang sekarang bersenandung kecil memasuki ruang kelas.
"Lo punya utang sama gue"
"Utang apa aja?"
"Utang seblak karena gue duluan sampe kelas!"
"Nggak usah lo tagih juga gue bakal beliin, Ningning"
"Bagus, itu tandanya lo punya rasa tanggung jawab"
Renja tertawa melihat tingkah sahabatnya yang kadang kekanakan.
"YASH GUE PERTAMA!!!!"
Hening dan Renja menatap datar Haekal yang baru memasuki kelas.
"Ish! Padahal ini pertama kalinya gue berangkat sepagi ini" gerutu Haekal lalu melempar tasnya ke bangku yang biasa ia duduki.
"Mau kemana lo?" Tanya Hening saat Haekal berjalan keluar kelas.
"Toilet, mau ikut?" tawar Haekal mengedipkan sebelah matanya.
Hening bersiap mengejar cowok tengil itu, namun cowok itu berlari lebih dulu.
"DASAR MESUM! GUE DOAIN LO JONES SELAMANYA!"
"NGGAK BAKAL! GUE OTW NGGAK JADI JONES LAGI YAA!" Sahut Haekal dari jauh.
Sedangkan Renja yang tumben penasaran mengerutkan keningnya.
"Haekal lagi deket sama cewek?" Tanya Renja tiba-tiba.
"Kayaknya iya deh, gue juga curiga. Akhir-akhir ini dia jarang ikut kumpul bareng kita, kan?"
Renja mengangguk menyetujui.
"Waktu kemarin jenguk gue juga dia pulang duluan, sambil senyum-senyum sendiri"
"Ciri-ciri orang jatuh cinta nggak sih?"
"Hm"
"Gue jadi penasaran siapa cewek yang mau sama modelan Haekal"
Renja tak menjawab, setelah diingat-ingat beberapa hari lalu ia melihat Haekal jalan berdua dengan seorang gadis. Renja tahu siapa gadis itu namun ia memilih diam.
Biar surprise dong.
"Hey, lady and gentleman!"
"Sendiri aja lo, Bar?"
"Yoi, Wina hari ini piket pagi, makanya dia berangkat duluan"
"Ha?"
"Iya, btw lo lihat Wina?"
Hening menggeleng, begitu pula dengan Renja.
"Hai, sayang"
Bara terkejut ketika Wina tiba-tiba datang menepuk pundaknya.
"Kok kamu baru datang, yang?"
"Iya, tadi niat berangkat pagi tapi jalan malah macet. Tadinya aku berangkat sama kamu aja"
Bara tersenyum lalu mengangguk.
"Udah ya, aku mau piket dulu" ucap Wina sambil meletakkan tasnya.
"Sini yang, aku bantu"
Bara menghampiri Wina yang mulai menyapu lantai kelas.
Beberapa hal terbesit di kepala Hening, gadis itu mengerutkan dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Countdown
Novela Juvenil[END] "Gue hitung mundur, kalo lo nggak pergi, gue anggap lo terima dan nggak ada kesempatan untuk lo kabur" "Lima, empat, tiga, dua, satu" start : 22/7/22 finished : 4/9/22