12 . Bantuin

275 41 2
                                    


"Gue suka sama lo"

Hening tersenyum.

"Gue juga suka sama lo, lo baik, cerewet, banyak tanya, gue juga nggak bakal mau temenan sama orang yang nggak gue suka"

Senyuman Liam memudar, ia mengalihkan pandangannya ke lantai.

Bukan suka yang kayak gitu yang gue maksud, Ning.

"Berarti..lo juga suka sama Renja?" Tanya Liam. Ia sengaja menanyakan hal ini untuk melihat reaksi gadis didepannya ini.

Sesuai dugaan, Hening tak langsung menjawab, ia terlihat bimbang.

Kenapa harus nanyain soal Renja, si?

"I-iya, gue suka sama Renja..."

Hening tertawa canggung.

Liam tersenyum, senyum yang dipaksakan ketika mendengar jawaban Hening.

Liam tahu, kata "suka" yang Hening ucapkan untuk dirinya dan untuk Renja memiliki makna yang berbeda. Maka dari itu Liam akan berusaha membuat Hening menumbuhkan perasaan untuknya.

"Nah, itu Mama sama Papa pulang!"

Hening berlari kecil menghampiri sang Mama yang keluar dari mobil lebih dulu.

Joya memandang pria yang sekarang menyalimi nya dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Saya Liam temenya Ningning, tante"

Mendengar nama kecil putrinya disebut, Joya mengangguk tak luput dari senyuman menawannya.

"Udah deket banget ya sama Hening?"

"Iya, tante"

Papa yang baru memasukkan mobil ke garasi ikut tersenyum melihat Liam, pasalnya ia kira Liam adalah kekasih putrinya.

"Udah pacaran berapa lama?" Tanya Papa Hening tiba-tiba.

"Cuma temen, Pah" jawab Hening agar tak ada kesalahpahaman lebih lanjut.

"Iya om, baru temenan"

Ucapan Liam membuat Hening mengerutkan kening.

Setelahnya Papa dan Mama masuk ke dalam rumah meninggalkan dua itu insan di halaman depan.

"Udah ketemu Mama sama Papa, kan?"

"Hu'um"

"Yaudah"

"Apa?"

"Balik sono"

Liam tampak terkejut, lalu menekuk bibirnya.

Hening merenung sejenak, rasanya ia seperti deja vu.

Hm..

"Yaudah gue pulang nih"

"Oke"

"Nggak ada niat buat nyuruh main lebih lama gitu?"

"Nggak"

"Nggak ada niat nawarin minum atau cemilan gitu?"

"Nggak"

"Ng-

"Gue masuk duluan lah"

"Eh! Nanti lah, tunggu gue pergi"

Hening tersenyum sebal lalu menunggu pria menyebalkan itu pergi dari rumahnya.

"Oh iya"

Hening mengangkat kedua alisnya.

"Apa lagiii?"

"Jangan lupa hari Minggu pergi ke pantai sama gue"

"Iyaaa"

"Tiga hari lagi, ingat!"

Love Countdown Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang