13. Emotional and first kiss

17.9K 998 64
                                    

Don't skip the narration

=====

"Nataniel?" gumam Bagas yang heran saat ayah Haura bilang tadi bahwa kini Haura sedang bersama Nataniel.

Sedetik kemudian deru mobil terdengar semakin mendekat membuat Bagas menoleh. Mobil itu berhenti tepat di depan gerbang hingga keluarlah seorang gadis dari dalam mobil mewah yang berharga fantastis itu.

"Gimana bang? Haura ke mana?" tanya Liona yang baru turun dari mobilnya.

"Bokapnya bilang, Haura lagi sama Nataniel. Lo tau siapa Nataniel?"

Liona membulatkan matanya. "OMO! Nataniel kan anak pemilik sekolah, sebenarnya Haura ada hubungan apa sama dia?"

"Hubungan? Maksud lo?"

"Itu loh bang, Haura sempet ngilang, terus pas muncul malah sama si Nataniel."

Bagas terdiam. Ia semakin dibuat bingung. Haura sempat menghilang? Apakah Nataniel menculik Haura? Sebenarnya ada hubungan apa Haura dengan Nataniel?

"Kasih tau gue alamat rumahnya," ujar lelaki itu dingin.

Wajahnya datar tanpa ekspresi, terlebih lagi tatapan mata elang yang tajam terkesan mencekam. Liona menatap sang kakak sedikit takut ternyata lelaki itu memiliki sisi lain.

Dengan segera Liona memberitahu Bagas di mana kediaman keluarga Smith. Sebenarnya Liona belum mengetahui perihal Nataniel memiliki rumah sendiri, itu sebabnya ia hanya memberitahu alamat kediaman keluarga Smith pada sang kakak.

Setelahnya Bagas kembali menaiki motornya lalu menancap pedal gasnya menuju ke tempat tujuan meninggalkan Liona seorang diri di depan gerbang kediaman keluarga Lesham.

Liona mendengkus kesal. "Dasar kutil badak!"

Liona kembali menaiki mobilnya lalu menjalankan mesin mobilnya menyusul sang kakak.

***

Di sofa terdapat dua insan berbeda jenis yang tengah menonton televisi. Haura tengah memakan snaknya seraya menonton televisi, sama halnya dengan Nataniel yang memilih menonton televisi. Namun, bedanya lelaki itu menaruh kepalanya di atas paha gadisnya.

"Ra," panggilnya membuat Haura beralih menatap ke bawah di mana Nataniel berada. Lelaki itu tertidur dengan pahanya yang dijadikan bantalan.

"Iya?"

"Nikah yu," celetuk Nataniel tiba-tiba membuat Haura terkejut.

"Gak! Bentar lagi kan lo bakalan jadi abang gue!"

Sedetik kemudian Nataniel mengangkat kepalanya lalu memilih duduk seraya menatap gadisnya sengit. "Suami, Haura! Gue gak akan pernah jadi abang lo!" sentaknya membuat Haura memejamkan matanya karena terkejut.

Seakan tersadar karena telah membentak Haura, Nataniel pun mengusap wajahnya gusar.

"Sorry," gumamnya merasa bersalah.

Haura hanya berdehem dan memutuskan untuk kembali fokus pada layar televisi. Merasa di abaikan Nataniel pun mendengkus kesal.

"Gue gak suka dicuekin," dengus lelaki itu membuat Haura menghela nafas berat lalu menunduk menatap Nataniel dengan tersenyum paksa.

My Psychopath Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang