29. Helen

8.6K 515 34
                                    

Ting nung

Bel rumah berbunyi membuat Haura hendak berdiri membukakan pintu. Namun, Nataniel menahan tangannya membuatnya kembali terduduk lalu menoleh menatap lelaki itu.

"Biar gue aja, lo gak boleh kecapekan," tegas Nataniel dan berlalu menuju pintu utama meninggalkan Haura yang memasang raut wajah cengo.

Padahal hanya membukakan pintu saja. Sejak dirinya dinyatakan hamil, Nataniel menjadi semakin posesive padanya, terkadang itu membuatnya pusing lantaran Nataniel terlalu berlebihan.

Di sisi lain Nataniel terkejut ketika mendapati seorang wanita sudah berdiri di depan pintu.

"Aku menemukanmu," ujar wanita itu.

Wajah Nataniel menatapnya datar tanpa ekspresi. "Untuk apa kau ke sini?"

"Hanya sekedar menemuimu."

Wanita itu melangkah maju mendekati Nataniel hendak mengalungkan tangannya di leher lelaki itu. Namun, dengan sigap Nataniel menepisnya kasar.

"Wow, santai dong," ujar gadis itu seraya terkekeh.

"Lo gak kangen sama gue, hm?" tanya wanita itu dengan menggigit bibirnya sensual bermaksud menggoda Nataniel. Namun, sayangnya Nataniel tak tergoda, yang ada dirinya malah jijik pada wanita itu. Meskipun wanita itu memakai pakaian sangat terbuka pun Nataniel sama sekali tak tergoda. Menurutnya tubuh molek Haura yang lebih menggoda.

Nataniel tersenyum smirk. Baiklah, saat ini wanita itu mengubah kosa katanya menjadi tidak baku.

"Pergi," titahnya tegas. Namun, wanita itu malah menggeleng.

"Pergi sebelum gue buat lo nyesel," ujar Nataniel dingin. Namun, penuh penekanan.

Cup

"Gue kangen lo," bisiknya sensual tepat di samping telinga Nataniel.

Nataniel terkejut ketika mendapati kecupan tiba-tiba di bibirnya dari wanita itu. Dengan segera ia mendorong wanita itu dengan keras membuatnya tersungkur. Tanpa mereka sadari, Di belakang sana terdapat Haura yang sedari tadi menyaksikan interaksi keduanya. Dari awal wanita itu mulai menggoda Nataniel.

Nataniel mengusap bibirnya yang barusan dicium oleh wanita itu lalu meludahi wanita itu dengan kasar.

"Bastard!" umpat Nataniel lalu menginjak keras jari-jemari wanita itu membuat wanita itu memekik keras.

"Akhh!"

Nataniel semakin menginjak kuat jari wanita itu dan melepaskannya ketika retakan pada jari wanita itu terdengar.

"Ya! Lo kasar banget!" pekik wanita itu. Namun, hanya tatapan tajam yang ia dapatkan dari Nataniel.

Mata wanita itu berkaca-kaca lalu berdiri dengan terus mengenggam jari-jemarinya yang sudah retak itu.

"GUE BILANG PERGI SEBELUM GUE ROBEK MULUT SAMPAH LO!" bentak Nataniel membuat wanita itu tersentak kaget lalu memilih pergi sebelum Nataniel semakin murka padanya.

Nafas Nataniel memburu hingga kini dadanya naik k turun. Bahkan kini rahangnya mengeras merasa geram dengan wanita sialan itu.

Wanita itu bernama Helen, mantan kekasihnya dulu sejak dirinya sekolah di luar negeri. Namun, ia kembali ke Indonesia setelah mendapat kabar jika Hendar, sang ayah telah tiada.

Ya, Hendar dan Alice hanyalah orang tua angkatnya. Dulu ia dibesarkan di panti asuhan setelah insiden pembunuhan kedua orang tuanya beberapa tahun silam. Tak lama Hendar dan Alice mengadopsinya dan alhasil ia ikut bersama keduanya.

My Psychopath Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang