33. Terhanyut dalam akara

7.4K 451 50
                                    

Flashback*

Di depan minimarket, Haura tak sengaja bertubrukan dengan seorang wanita cantik membuatnya tersentak kaget hingga barang belanjaannya terjatuh.

Haura refleks menatap wanita itu lalu meringis pelan. "Maaf, gue gak sengaja."

Setelahnya Haura berjongkok untuk mengambil barang belanjaannya lalu setelahnya ia kembali berdiri. Ia mengernyitkan dahinya heran ketika melihat wanita itu tersenyum menyeringai seraya menatapnya.

"Sorry, ya. Gue gak sengaja, permisi."

Setelah mengatakan hal itu, Haura bergegas pergi menaiki taksi menuju rumah Nataniel. Namun, tanpa Haura sadari, ia telah memasuki kandang singa dengan sendirinya.

"Pak, belok kanan lurus, Ya," kata Haura. Namun, taksi itu malah berbelok ke arah kiri membuat Haura mengernyitkan dahinya.

Jantungnya berdegup kencang. Pasalnya pria itu terlihat mencurigakan.

"Ya ampun, kok malah belok kiri sih, budeg apa, ya?" batin Haura sedikit takut.

Haura mencondongkan sedikit tubuhnya agar suaranya bisa terdengar oleh pria itu.

"Pak—"

Deg

Haura membulatkan matanya ketika pria itu menoleh dengan tersenyum lebar disertai wajahnya penuh darah.

"AKHH!"

Detik itu juga Haura pingsan. Pria itu membuka topengnya lalu tawanya menggelegar.

"Dasar, gitu aja udah pingsan," ujarnya masih dengan tertawa.

Dengan segera pria itu semakin melakukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata menuju tempat tujuan.

Falshback off*

Haura menatap tajam seorang wanita yang tengah berdiri di ambang pintu itu.

Kini dirinya tengah disekap oleh wanita itu. Ia baru sadar jika wanita yang bertubrukan dengannya di depan minimarket adalah Helen, mantan kekasih Nataniel.

Ingin sekali Haura menjerit. Namun, apalah dayanya, mulutnya dibekap oleh kain serta tangan kakinya yang diikat kuat membuatnya tak bisa bergerak leluasa. Saat ini dirinya tengah duduk di atas kursi kayu.

Haura memberontak meminta dilepaskan, ia berusaha mebuat tali itu longgar agar lengannya tak lagi terikat.

Wanita itu masih saja tertawa seakan menertawakan nasibnya. Sial! ingin sekali ia merobek mulut wanita itu lalu mencabik-cabik wajahnya.

Setelah puas tertawa, Helen melangkah maju mendekati Haura lalu mengeluarkan benda tajam di balik saku celananya.

"Sayang sekali, malam ini kau akan menjadi mangsaku.

Haura mendongak ketika Helen mencengkram kasar kedua pipinya.

"Lo pikir, Nataniel bakalan ke sini nyelamatin lo, heh?!"

Helen membuka kain yang semula digunakan untuk menutup mulut Haura. "Mau teriak, hm? Silahkan! Ucapin selamat tinggal pada dunia, Haura Audie Lesham!"

Haura menatap Helen dengan sorot mata yang menghunus tajam.

Cuih

"YA! DASAR BAJINGAN! CEWEK SINTING, MATI LO ANJING!" jerit Haura setelah meludahi wajah Helen dengan kasar tanpa sadar membuat Helen naik pitam.

PLAK

Bugh

"BERISIK BANGSAT!" murka Helen sampai menampar pipi Haura dan membogem Peru gadis itu membabi butanya.

My Psychopath Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang